MEDIAAGRI.COM – Perum Bulog mengungkapkan sudah melakukan penyerapan sebanyak 1.050.000 ton gabah kering giling (GKG) di tingkat petani.
Atau 535.000 ton setara beras untuk pengadaan beras dalam negeri hingga 19 Mei 2024.
535.000 ton tersebut merupakan gabungan antara beras yang ditugaskan oleh pemerintah atau Public Service Obligation (PSO) hingga beras komersial.
Sedangkan total stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Bulog mencapai 1,85 juta ton.
Baca Juga:
Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan hal itu di sela meninjau langsung Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Senin (20/4/2024).
Bayu Krisnamurthi meninjau langsung Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, guna memastikan ketersediaan stok beras tetap aman.
“Hari ini kita berada di Sentra Penggilingan Padi Karawang, kegiatan kami dari Direksi Bulog hari ini adalah melihat.”
“Dan berkunjung ke beberapa gudang Bulog juga sekaligus ke mitra penggilingan Bulog yang ada di daerah Karawang dan di sekitarnya.”
Baca Juga:
Sambut Kuartal IV Tahun 2024, Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
Di Hadapan Pimpinan Negara G20, Presiden Prabowo Subianto Kembali Suarakan Perdamaian Palestina
“Ini untuk melihat situasi terakhir dari pengadaan gabah dan beras untuk musim panen raya, atau musim rendem atau musim basah MT1 (musim tanam 1 tahun 2024),” kata Bayu.
“Total pengadaan Bulog per 19 Mei 2024 itu sudah mencapai 535 ribu ton setara beras atau kurang lebih 1.050.000 ton setara gabah,” kata
Bayu menyampaikan beras tersebut diserap untuk penguatan cadangan beras pemerintah (CBP).
Dia menyebut bahwa musim panen raya pada musim tanam pertama atau MT1 akan berakhir dalam dua minggu ke depan.
Baca Juga:
Perusahaan Teknologi Meta, TikTok, dan X Diminta Proaktif Basmi Praktik Judi Online di Indonesia
Bulog memprediksi hingga akhir Mei mendatang Bulog menargetkan dapat menyerap beras petani sebanyak 600 ribu ton.
“Bulog akan terus melakukan pengadaan dan kami memperkirakan sampai dengan akhir pengadaan MT1 kita akan bisa mendapatkan lebih dari 600 ribu ton setara beras.
Dan itu angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2022, mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2023,” ucap Bayu.
Lebih lanjut Bayu menyebutkan bahwa saat ini harga gabah baik yang ada di SPP Bulog maupun dari mitra penggilingan berkisar antara Rp6.400 sampai Rp6.500 per kg.
Bahkan untuk gabah yang berkualitas tinggi bisa mencapai Rp7.000 per kg.
“Jadi harganya sudah tinggi bahkan untuk beberapa jenis beras yang berkualitas baik, harga gabahnya itu sudah mencapai Rp7.000 per kg.”
“Dengan demikian maka berasnya itu sudah berada di kisaran Rp11.500 per kg sampai Rp12.000 per kg,” jelas Bayu.***