300 Ribu Ton Beras dari Thailand dan Pakistan dalam Perjalanan, Perum Bulog Ungkap Alasan Impor Lagi

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 4 Maret 2024 - 09:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. (Instagram.com/@perum.bulog)

Presiden Jokowi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. (Instagram.com/@perum.bulog)

PANGANNEWS.COM – Sebanyak 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan masih dalam perjalanan menuju ke Indonesia.

Tujuannya adalah untuk memperkuat stok pangan nasional terutama menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Saat ini stok beras di gudang Bulog mencapai 1,3 juta ton, untuk penguatan stok ada tambahan kontrak impor sebanyak 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan hal tersebut di Jakarta, Minggu (3/3/2024)

“Sudah ada penambahan kontrak 300 ribu ton beras lagi dari Thailand dan Pakistan untuk penguatan stok Bulog,” kata Bayu.

Bayu menyampaikan bahwa 300 ribu ton beras tersebut masih dalam perjalanan menuju ke Indonesia.

“Saat ini, ada 1,3 juta ton stok yang dikuasai Bulog, jadi dengan penambahan kontrak 300 ribu ton itu akan menjadi penguatan stok Bulog,” ujarnya.

Menurut dia, penambahan kontrak impor tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat stok Bulog.

Bayu juga menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan impor beras dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dalam negeri.

Sebagai satu-satunya operator impor beras di Indonesia, Bulog menjalankan proses impor secara bertahap dan terukur.

Dengan memperhatikan faktor-faktor seperti masa panen dan ketersediaan beras lokal.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Bulog memastikan bahwa impor yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan riil dan tidak mengganggu stabilitas harga.

“Langkah-langkah impor beras yang diambil oleh Bulog juga diarahkan untuk menjaga kepastian pemenuhan cadangan pangan pemerintah,” ucapnya.

Bayu juga menegaskan bahwa Bulog tunduk pada pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam setiap langkah operasionalnya.

Bulog merupakan garda terdepan dalam menjaga stabilitas pasokan beras di Indonesia.

Meskipun melakukan impor, Bulog tetap mengutamakan penyerapan beras dalam negeri jika produksi lokal meningkat.

Sebagai bagian dari tugasnya dalam menjaga cadangan pangan pemerintah.

Hal ini menunjukkan komitmen Bulog untuk menjalankan tugasnya secara transparan dan akuntabel demi kepentingan publik.

Dengan demikian, tambah Bayu, Bulog berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Dan memberikan jaminan pasokan beras yang cukup bagi masyarakat Indonesia.***

Berita Terkait

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan
Wahyu Suparyono Jadi Direktur Utama, Menteri BUMN Erick Thohir Lakukan Pergantian Manajemen Perum Bulog
Berhasil Implementasikan Program FCPF Carbon Fund, Provinsi Kaltim Satu-satunya Daerah di Indonesia
Penjelasan Mantan Ketua Umum Gapki Joko Supriyono SoalKelapa Sawit Disebut Sedang Berada di Persimpangan Jalan
Ajak Ribuan Pemuda Indonesia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk Bangunkan Lahan yang Tidur
Negara-negara Afrika Tertarik Tingkatkan Kapasitas Industri Kelapa Sawit, Saat Bertemu Presiden Jokowi
Wamentan Sudaryono Bertemu dengan Dubes, Mahasiswa dan Diaspora untuk Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Belanda
Bulog Perkirakan Defisit Konsumsi – Produksi Beras Nasional Capai 3 Juta Ton, Pada Januari – Februari 2025
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 10 September 2024 - 21:31 WIB

Tanpa Kompromi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Lakukan Bersih Bersih Calo Proyek Pengadaan

Selasa, 10 September 2024 - 10:37 WIB

Wahyu Suparyono Jadi Direktur Utama, Menteri BUMN Erick Thohir Lakukan Pergantian Manajemen Perum Bulog

Selasa, 10 September 2024 - 08:36 WIB

Berhasil Implementasikan Program FCPF Carbon Fund, Provinsi Kaltim Satu-satunya Daerah di Indonesia

Senin, 9 September 2024 - 14:01 WIB

Ajak Ribuan Pemuda Indonesia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk Bangunkan Lahan yang Tidur

Senin, 9 September 2024 - 11:33 WIB

Negara-negara Afrika Tertarik Tingkatkan Kapasitas Industri Kelapa Sawit, Saat Bertemu Presiden Jokowi

Senin, 9 September 2024 - 09:04 WIB

Wamentan Sudaryono Bertemu dengan Dubes, Mahasiswa dan Diaspora untuk Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Belanda

Kamis, 5 September 2024 - 08:04 WIB

Bulog Perkirakan Defisit Konsumsi – Produksi Beras Nasional Capai 3 Juta Ton, Pada Januari – Februari 2025

Kamis, 5 September 2024 - 07:20 WIB

Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah, Perpadi: Harga Gabah Turun

Berita Terbaru