Kementan Pacu Percepatan Tanam di Papua Selatan dengan Sederet Teknologi Pertanian Modern

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 24 Juli 2024 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (Dok. Pertanian.go.id)

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (Dok. Pertanian.go.id)

MEDIAAGRI.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengoptimalkan percepatan tanam di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Di sana, pemerintah mencanangkan pertanian modern dengan memanfaatkan deretan mesin canggih serta telah menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap berbagai perubahan iklim.

Sekretaris Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementan, Haris Syahbuddin mengatakan bahwa proses percepatan juga sudah mendisplay varietas tematik seperti Inpara 2, Inpari 32, Inpari 36, cakrabuana agritan, mantap, inpago 13 fortiz, biosalin 1 dan biosalin biasa.

“Juga diperkenalkan cara tanam jarwo 2:1 dan 4:1, kemudian cara menggunakan drone untuk mengaplikasikan pemupukan, AWS atau automatic watering system serta sensor alat pengamatan kelembaban tanah,” ujar Haris, Rabu, 24 Juli 2024.

Selain itu, kata Haris, pihaknya juga terus melakukan penataan saluran primer dan sekunder serta memaksimalkan penggunaan program pompanisasi sebagai alat pemenuhan air bagi lahan sawah agar mampu berproduksi lebih dari satu kali dalam setahun.

“Kemudian dalam pelaksanaan kegiatan ini kami juga telah bekerjasama dengan mahasiswa polbangtan manokwari dan tim irigasi bapeltan lampung,” katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Jokowi meninjau penggunaan teknologi pesawat nirawak atau drone dalam penyebaran pupuk di hamparan sawah seluas 40.000 hektare.

Simulasi tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi konsep smart farming berbasis internet of thing.

Presiden menyebut sektor pertanian harus menjadi konsentrasi semua pihak, termasuk pemerintah daerah dalam mengantisipasi ancaman kekeringan dan panas yang berkepanjangan.

Dia mengatakan saat ini banyak negara yang menghadapi ancaman krisis pangan. Meski demikian, Presiden mengapresiasi jalanya perkembangan pertanian di Kabupaten Merauke yang berkembang pesat.

“Saya melihat, mulai dari awal, pembibitan dan penanaman dengan beberapa varietas, hasilnya juga kelihatan, sudah dicek berapa ton perhektar, semuanya secara scientific sudah dijalani, kalau melihat lapangannya, disini lapangan datar, air juga melimpah, saya kira memang ini kesempatan untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan di Merauke dan sekitarnya,” katanya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku optimis dengan pembangunan lumbung pangan di Merauke ke depan.

Dia yakin pertanian di sana bisa menjadi inisiatif strategis yang dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia Timur.

“Semua pertanian disini mengusung konsep pertanian pintar atau smart farming, yang memadukan teknologi modern dengan keterlibatan generasi muda untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” katanya.

Mentan menambahkan pertanian di Merauke akan dikembangkan secara bertahap, dengan mengadopsi teknologi pertanian seperti varietas unggul, sensor tanah dan cuaca, drone pemantau lahan, dan sistem irigasi otomatis, sehingga para petani dapat meningkatkan dan mengoptimalkan hasil panen mereka.

“Di Merauke ada 63.000 hektar, dimana untuk tahap awal telah kita kerjakan 40.000 hektar dulu, kemudian lanjut nanti 1.000.000 hektar, ini nanti akan kita selesaikan secara bertahap,” jelasnya.

Untuk diketahui, Kabupaten Merauke merupakan penghasil padi terbesar di Provinsi Papua Selatan dengan Luas Baku Sawah mencapai 42.328,42 hektare dan luas panen padi mencapai 49.573 hektare.

Merauke juga tercatat mampu memproduksi padi di tahun 2023 (GKG) sebesar 189.200 ton dan memenuhi kebutuhan masyarakat di Papua Selatan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Businesstoday.id

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jatimraya.com dan Hallokaltim.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton
Pemerintah Ungkap Alasan Gapoktan Harus Bertransformasi Menjadi Koperasi dalam Penyaluran Pupuk Subsidi
Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar
Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara
Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 18:03 WIB

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton

Selasa, 26 November 2024 - 14:29 WIB

Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar

Minggu, 24 November 2024 - 14:00 WIB

Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Jumat, 22 November 2024 - 18:17 WIB

Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara

Kamis, 21 November 2024 - 17:14 WIB

Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah

Kamis, 21 November 2024 - 15:25 WIB

Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan

Kamis, 21 November 2024 - 10:56 WIB

Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat

Rabu, 13 November 2024 - 10:51 WIB

Soal Penyaluran Pupuk Subsidi ke Petani, Wamentan Sudaryono Ungkap Janji Presiden Prabowo Subianto

Berita Terbaru