MEDIAAGRI.COM – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengoptimalkan percepatan tanam di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Di sana, pemerintah mencanangkan pertanian modern dengan memanfaatkan deretan mesin canggih serta telah menggunakan varietas unggul yang tahan terhadap berbagai perubahan iklim.
Sekretaris Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementan, Haris Syahbuddin mengatakan bahwa proses percepatan juga sudah mendisplay varietas tematik seperti Inpara 2, Inpari 32, Inpari 36, cakrabuana agritan, mantap, inpago 13 fortiz, biosalin 1 dan biosalin biasa.
“Juga diperkenalkan cara tanam jarwo 2:1 dan 4:1, kemudian cara menggunakan drone untuk mengaplikasikan pemupukan, AWS atau automatic watering system serta sensor alat pengamatan kelembaban tanah,” ujar Haris, Rabu, 24 Juli 2024.
Baca Juga:
Hapus Utang Macet UMKM, Prabowo Subianto Sebut Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat
Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Selain itu, kata Haris, pihaknya juga terus melakukan penataan saluran primer dan sekunder serta memaksimalkan penggunaan program pompanisasi sebagai alat pemenuhan air bagi lahan sawah agar mampu berproduksi lebih dari satu kali dalam setahun.
“Kemudian dalam pelaksanaan kegiatan ini kami juga telah bekerjasama dengan mahasiswa polbangtan manokwari dan tim irigasi bapeltan lampung,” katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Jokowi meninjau penggunaan teknologi pesawat nirawak atau drone dalam penyebaran pupuk di hamparan sawah seluas 40.000 hektare.
Simulasi tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi konsep smart farming berbasis internet of thing.
Baca Juga:
Selamat Jalan Pejuang Petani, Sekretaris Jenderal DPN HKTI Sadar Subagyo Meninggal Dunia
PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton
Presiden menyebut sektor pertanian harus menjadi konsentrasi semua pihak, termasuk pemerintah daerah dalam mengantisipasi ancaman kekeringan dan panas yang berkepanjangan.
Dia mengatakan saat ini banyak negara yang menghadapi ancaman krisis pangan. Meski demikian, Presiden mengapresiasi jalanya perkembangan pertanian di Kabupaten Merauke yang berkembang pesat.
“Saya melihat, mulai dari awal, pembibitan dan penanaman dengan beberapa varietas, hasilnya juga kelihatan, sudah dicek berapa ton perhektar, semuanya secara scientific sudah dijalani, kalau melihat lapangannya, disini lapangan datar, air juga melimpah, saya kira memang ini kesempatan untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan di Merauke dan sekitarnya,” katanya.
Di lokasi yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku optimis dengan pembangunan lumbung pangan di Merauke ke depan.
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
Pemenang Piilkada dan yang Kalah Saling Kerja Sama untuk Layani Rakyat, Kata Prabowo Subianto
Dia yakin pertanian di sana bisa menjadi inisiatif strategis yang dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia Timur.
“Semua pertanian disini mengusung konsep pertanian pintar atau smart farming, yang memadukan teknologi modern dengan keterlibatan generasi muda untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” katanya.
Mentan menambahkan pertanian di Merauke akan dikembangkan secara bertahap, dengan mengadopsi teknologi pertanian seperti varietas unggul, sensor tanah dan cuaca, drone pemantau lahan, dan sistem irigasi otomatis, sehingga para petani dapat meningkatkan dan mengoptimalkan hasil panen mereka.
“Di Merauke ada 63.000 hektar, dimana untuk tahap awal telah kita kerjakan 40.000 hektar dulu, kemudian lanjut nanti 1.000.000 hektar, ini nanti akan kita selesaikan secara bertahap,” jelasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Merauke merupakan penghasil padi terbesar di Provinsi Papua Selatan dengan Luas Baku Sawah mencapai 42.328,42 hektare dan luas panen padi mencapai 49.573 hektare.
Merauke juga tercatat mampu memproduksi padi di tahun 2023 (GKG) sebesar 189.200 ton dan memenuhi kebutuhan masyarakat di Papua Selatan.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Businesstoday.id
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jatimraya.com dan Hallokaltim.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.