PANGANNEWS.COM – MABES TNI dari tiga matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara melakukan kunjungan kerja ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dengan tujuan mempersiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi di lingkungan MABES TNI, Jakarta (25/1/24).
Langkah ini bertujuan untuk menyusun alur karier dan memastikan kompetensi yang terintegrasi dengan baik dalam interaksi dengan pihak eksternal.
“Dibutuhkan TNI yang Berkualitas”, begitulah esensi diskusi yang berlangsung di ruang Kompetensi BNSP antara tiga Matra AD, AL, dan AU.
Baca Juga:
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Selamat Jalan Pejuang Petani, Sekretaris Jenderal DPN HKTI Sadar Subagyo Meninggal Dunia
PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton
Lembaga Sertifikasi Profesi TNI AL telah melakukan persiapan dengan melibatkan 140 Asesor dan 20 Skema dari puluhan ribu target yang akan disertifikasi sesuai dengan kompetensinya.
Salah satu keunggulan TNI adalah keberadaan Pam Swakarsa, yang perlu dipersiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Ini termasuk pengembangan Teritorial Negara.
Konsep “TNI Kuat Bersama Rakyat” menjadi landasan utama dalam persiapan ini, dengan BNSP memberikan sambutan yang positif terhadap upaya strategis ini.
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
Pemenang Piilkada dan yang Kalah Saling Kerja Sama untuk Layani Rakyat, Kata Prabowo Subianto
TNI dianggap sebagai alat pertahanan yang potensial dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
Optimalisasi bonus jabatan yang dihadapi oleh TNI juga menjadi sorotan, dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, terutama setelah masa pensiun.
Sertifikasi Kompetensi Kerja sangat penting untuk mengakui kualitas dan kompetensi seseorang sesuai dengan bidangnya.
Hal ini menjadi langkah signifikan dalam menghadapi kebutuhan sumber daya manusia yang semakin kompleks.
Baca Juga:
Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar
Artikel ini juga sudah dìterbitkan di portal berita ON24JAM.TV