PANGANNEWS.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menghadiri Pertemuan Tahunan Ke-57 Asian Development Bank (ADB) di Tbilisi, Georgia pada 2-5 Mei 2024.
Dalam pertemuan tahunan itu Sri Mulyani membahas kerja sama dengan ADB termasuk soal transisi energi.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati tiba di Tbilisi pada Jumat (3/5/2024) waktu setempat, dan berjumpa dengan Presiden ADB Masatsugu Asakawa.
“Kehadiran kita di ruangan ini menunjukkan betapa dalamnya dunia kita terhubung. Kita harus merayakan ini.”
“Kita juga harus mengembangkan hubungan ini untuk membangun perekonomian yang lebih ramah lingkungan dan terbuka,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa.
Dia menyampaikan hal itu dalam acara pembukaan Pertemuan Tahunan Ke-57 ADB di Concert Hall, Tbilisi, Georgia, Sabtu (4/5/2024).
Indonesia menjadi salah satu negara donor yang memberikan kontribusi pada penambahan Dana Pembangunan Asia atau Asian Development Fund (ADF) 14.
Dalam pertemuan tahunan itu, ADB, Indonesia dan para donor lainnya menyetujui penambahan dana sebesar 5 miliar dolar AS untuk ADF 14 dan Technical Assistance Special Fund (TASF) 8 milik ADB.
ADF 14 memprioritaskan bantuan khusus kepada negara-negara berkembang kepulauan kecil yang sangat rentan terutama terhadap perubahan iklim, dan kepada negara-negara yang berada dalam situasi rentan dan terkena dampak konflik.
Pembukaan pertemuan tahunan ADB itu juga dihadiri antara lain oleh Perdana Menteri Georgia Irakli Garibashvili dan Menteri Keuangan Georgia Lasha Khutsishvili.
Pertemuan Tahunan ADB Ke-57 mengangkat tema Jembatan Menuju Masa Depan (Bridge to the Future). ADB memilih lokasi Georgia yang merupakan persimpangan antara timur dan barat.
Hal itu mencerminkan hubungan antara Asia dan Eropa, yang menyoroti hubungan fisik, keuangan, dan ekonomi saat ini dan di masa depan.
Melalui pertemuan itu, ADB mengajak negara-negara anggota di kawasan Asia dan Pasifik dan para pemangku kepentingan.
Untuk meningkatkan upaya mengatasi krisis iklim, menuntaskan kemiskinan dan mendukung pembangunan sosio-ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pertemuan tersebut mendorong pembangunan inklusif dan hijau di kawasan Asia dan Pasifik.
Selain dengan Presiden ADB Masatsugu, Menkeu Sri Mulyani juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Fiji, Biman Prasad.
Di samping kedua pertemuan bilateral tersebut, Menkeu Sri Mulyani juga berbincang dengan Menteri Keuangan Jepang Shun’ichi Suzuki.
Juga Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok, hingga Wakil Menteri Keuangan China Liao Min.***