Demi Jaga Stabilitas Pangan Pokok, Program Gerakan Pangan Murah Bawang Merah Digenjot

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 3 Mei 2024 - 21:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program Gerakan Pangan Murah (GPM) merupaksn salah satu instrumen stabilitator pangan nasional. (Dok. Tim Komunikaai Bapanas)

Program Gerakan Pangan Murah (GPM) merupaksn salah satu instrumen stabilitator pangan nasional. (Dok. Tim Komunikaai Bapanas)

PANGANNEWS.COM – Program Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai salah satu instrumen stabilitator pangan nasional secara berkelanjutan dilaksanakan pemerintah bersama segenap stakeholder pangan.

Untuk itu, guna meredam fluktuasi bawang merah pasca Idulfitri, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengoordinasikan GPM.

Sejak 29 April hingga 8 Mei dan dimasifkan pada 63 titik area Jakarta dan 2 Pasar Mitra Tani Hortikultura (PMTH).

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bapanas Maino Dwi Hartono menyampaikan hal itu Jumat (3/5/2024).

Maino menyampaikan saat melakukan monitoring pelaksanaan GPM di Kantor Kelurahan Kalibata dan Susukan

“Sesuai arahan Bapak Kepala Badan Pangan Nasional, kita mengadakan GPM, khususnya bawang merah.”

“Dalam menyikapi harga yang dalam waktu 2 minggu terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi”.

“Ini menjadi salah satu bentuk kehadiran pemerintah kepada masyarakat untuk memberikan bahan pangan pokok dengan harga yang lebih murah dan terjangkau,” ujar Maino Dwi Hartono

“Ini jadi kolaborasi Bapanas bersama Kementan, Pemprov Jakarta, BUMN, BUMD, beserta Champion Bawang Merah binaan Kementan.”

“Tersedia lengkap ada 9 bahan pokok ya. Silakan masyarakat dapat mengunjungi GPM yang kami adakan. Ini masih sampai 8 Mei mendatang.”

“Tentunya selain bawang merah, masyarakat bisa juga membeli komoditas pangan lainnya seperti beras, telur ayam, cabai merah keriting, cabai rawit merah hingga minyak goreng,” lanjutnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Pada keterangan terpisah, seorang pedagang makanan bernama Eko Setyobudi mengungkapkan, bawang merah yang dibanderol dengan harga Rp 35.000 per kilogram (kg), kualitasnya lebih bagus dan terjangkau masyarakat.

“Belanja di sini lebih murah dan kualitas barang lebih bagus dan terjangkau.”

‘Sosialisasi keberadaan pasar dan program ini perlu lebih digencarkan, agar masyarakat sekitar dapat belanja dengan harga yang murah,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Maryati, salah satu pembeli di PMTH Pasar Minggu. Ia sangat mengapresiasi GPM, khususnya bawang merah.

“Alhamdulillah, harga bawang merah di sini sangat murah, karena kalau di pasar bisa sampai Rp 65.000 – Rp 70.000 (per kg), di sini cuma Rp 35.000 (per kg). Kami sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini,” ungkap Maryati.

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga bawang merah akan mengalami penurunan dalam satu bulan ke depan.

Hal itu diungkapkannya dalam keterangan pers di Istana Negara pada Rabu (24/4/2024).

“Jadi bawang merah itu dalam 30 hari, 40 hari ke depan kondisinya akan baik,” ujar Arief.

Adapun tren harga bawang merah dalam sepekan terakhir telah mengalami penurunan.

Berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 29 April sampai 2 Mei 2024, rata-rata harga bawang merah nasional sebesar Rp 50.830 per kg.

Ini mengalami penurunan dibandingkan pekan sebelumnya dimana rata-rata nasional mencapai Rp 52.920 per kg.

Untuk diketahui, pada GPM bawang merah, bawang merah varietas batu ijo dijual dengan harga Rp 25.000 per kg, bima brebes Rp 35.000 per kg.

Dan brebes super Rp 40.000 per kg. Lalu bawang putih honan Rp 19.000 per 0,5 kg dan kaiting Rp 23.000 per 0,5 kg.

Ada pula cabai merah keriting Rp 28.000 per 0,5 kg, cabai rawit merah Rp 18.000 per 0,5 kg, dan telur ayam Rp 28.000 per kg.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Selain itu, beras Food Station (FS) Long Grain kemasan 5 kg Rp 69.500, kemasan 4 kg Rp 55.500, dan kemasan 2,5 kg Rp 33.000.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Lalu gula kristal putih FS kemasan Rp 17.000 per kg, tepung terigu Rp 12.000 per kg, dan minyak goreng merek Kita Rp 14.000.

Tak ketinggalan, beras SPHP kemasan 5 kg Rp 58.000, beras premium merek Sukanassi kemasan 5 kg Rp 72.000, minyak goreng merek Rizki Rp 14.000, dan gula pasir merek Gulavit Rp 17.000.

Untuk total omzet selama pelaksanaan GPM selama 29, 30 April, dan 2 Mei telah mencapai sekitar Rp 363 juta.

Lebih lanjut, sebagaimana rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada inflasi April 2024 bawang merah mengalami tekanan inflasi yang tertinggi secara bulanan sampai di angka 30,75 persen dengan andil 0,14 persen.

Hal ini tersebab adanya bencana banjir di sentra produsen bawang merah di Jawa Tengah, sehingga memberi disrupsi stok di tingkat konsumen.

Akan tetapi, komoditas pangan strategis lainnya seperti cabai merah mengalami deflasi 26,29 persen, cabai rawit deflasi 12,82 persen, telur ayam deflasi 5,80 persen, dan beras deflasi 2,72 persen.***

Berita Terkait

Menteri Pertanian Amran Sulaiman Ajak Vietnam Berinvestasi Peternakan Sapi Perah di Indonesia
Industri Kelapa Sawit Dinilai Sebagai Komoditas yang Paling Siap Dukung Pencapaian Net Zero Emission
Perkebunan Sawit Terluas di Dunia, PTPN IV PalmCo Perkuat Ketahanan Pangan dan Energi Nasional
Perum Bulog Mulai Lakukan Penyerapan Gabah Secara Langsung ke Beberapa Gabungan Kelompok Tani
Kunjungi Pertanian Modern di Distrik Kurik, Mentan Optimis Merauke Jadi Lumbung Pangan Indonesia Timur
Kementan Pacu Percepatan Tanam di Papua Selatan dengan Sederet Teknologi Pertanian Modern
Sudaryono Dorong KNPI Wujudkan Swasembada dan Lumbung Pangan Duunia dengan Berkiprah di Pertanian
Karantina Terhadap 1,9 Juta Bibit Tebu Asal Australia untuk Penanaman di Papua Dilakukan Secara Ketat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 27 Juli 2024 - 08:02 WIB

Menteri Pertanian Amran Sulaiman Ajak Vietnam Berinvestasi Peternakan Sapi Perah di Indonesia

Kamis, 25 Juli 2024 - 13:20 WIB

Industri Kelapa Sawit Dinilai Sebagai Komoditas yang Paling Siap Dukung Pencapaian Net Zero Emission

Kamis, 25 Juli 2024 - 11:13 WIB

Perkebunan Sawit Terluas di Dunia, PTPN IV PalmCo Perkuat Ketahanan Pangan dan Energi Nasional

Kamis, 25 Juli 2024 - 07:12 WIB

Perum Bulog Mulai Lakukan Penyerapan Gabah Secara Langsung ke Beberapa Gabungan Kelompok Tani

Rabu, 24 Juli 2024 - 14:49 WIB

Kunjungi Pertanian Modern di Distrik Kurik, Mentan Optimis Merauke Jadi Lumbung Pangan Indonesia Timur

Rabu, 24 Juli 2024 - 14:27 WIB

Kementan Pacu Percepatan Tanam di Papua Selatan dengan Sederet Teknologi Pertanian Modern

Rabu, 24 Juli 2024 - 13:52 WIB

Sudaryono Dorong KNPI Wujudkan Swasembada dan Lumbung Pangan Duunia dengan Berkiprah di Pertanian

Rabu, 24 Juli 2024 - 11:48 WIB

Karantina Terhadap 1,9 Juta Bibit Tebu Asal Australia untuk Penanaman di Papua Dilakukan Secara Ketat

Berita Terbaru