BMKG Rekomendasikan Penerapan TMC, Kekeringan Dominasi Wilayah Indonesia Juni – September 2024

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 28 Mei 2024 - 16:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kekeringan akan Dominasi Wilayah Indonesia Juni - September 2024. (Pixabay.com/jplenio)

Kekeringan akan Dominasi Wilayah Indonesia Juni - September 2024. (Pixabay.com/jplenio)

MEDIAAGRI.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kekeringan mulai mendominasi wilayah Indonesia pada medio bulan Juni – September 2024.

Kondisi tersebut ditandai setelah 19 zona wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau; mulai dari sebagian Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tim Meteorologi BMKG mengungkapkan sebagian wilayah lain di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara juga akan memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian atau 30 hari ke depan.

Hal demikian berdasarkan hasil analisa dari tim BMKG yang didapati bahwa Bali, Jawa dan Nusa Tenggara saat ini sudah mengalami hari tanpa hujan sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang dari sebelumnya.

BMKG berkesimpulan dengan demikian kondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 ini akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan hal tersebut di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Baca artikel lainnya di sini : Diperiksa Kejaksaan Agung Lebih dari 10 Jam, Sandra Dewi Bungkam Usai Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

“Sehingga, kesiapsiagaan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mendesak perlu terus dilakukan.”

“Karena juga di sebagian wilayah Indonesia lain beberapa waktu ke depan masih mengalami hujan.”

Baca artikel lainnya di sini : Produksi Beras Tahun 2024 Dipastikan Surplus di Atas Kebutuhan Konsumsi, Gerakan Percepatan Tanam

“Yang berpotensi berdampak pada bencana hidro-meteorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar dan longsor,” kata Dwikorita Karnawati.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Untuk itu, Dwi mengungkapkan, pihaknya sudah melaporkan prakiraan cuaca dan iklim tersebut kepada Presiden Jokowi.

Supaya risiko dan dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi dan diminimalisir sekecil mungkin.

Tim Meteorologi BMKG telah memetakan daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah.

Dengan kategori kurang dari 50mm per bulan yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dan antisipasi dampak kekeringan.

Adapun daerah tersebut meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Pulau Sulawesi, dan sebagian Maluku dan Papua.

Ia menyebutkan, memperhatikan dinamika atmosfer jangka pendek terkini, masih terdapat jendela waktu yang sangat singkat yang bisa dimanfaatkan secara optimal sebelum memasuki periode pertengahan musim kemarau.

Pihaknya merekomendasikan penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pengisian waduk-waduk di daerah yang berpotensi mengalami kondisi kering saat musim kemarau.

Dan membasahi atau menaikkan muka air tanah pada daerah yang rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ataupun pada lahan gambut perlu dilakukan sejak dini.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Harianinvestor.com dan Mediaemiten.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id

 

Berita Terkait

Wahyu Suparyono Jadi Direktur Utama, Menteri BUMN Erick Thohir Lakukan Pergantian Manajemen Perum Bulog
Berhasil Implementasikan Program FCPF Carbon Fund, Provinsi Kaltim Satu-satunya Daerah di Indonesia
Penjelasan Mantan Ketua Umum Gapki Joko Supriyono SoalKelapa Sawit Disebut Sedang Berada di Persimpangan Jalan
Ajak Ribuan Pemuda Indonesia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk Bangunkan Lahan yang Tidur
Negara-negara Afrika Tertarik Tingkatkan Kapasitas Industri Kelapa Sawit, Saat Bertemu Presiden Jokowi
Wamentan Sudaryono Bertemu dengan Dubes, Mahasiswa dan Diaspora untuk Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Belanda
Bulog Perkirakan Defisit Konsumsi – Produksi Beras Nasional Capai 3 Juta Ton, Pada Januari – Februari 2025
Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah, Perpadi: Harga Gabah Turun
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 10 September 2024 - 10:37 WIB

Wahyu Suparyono Jadi Direktur Utama, Menteri BUMN Erick Thohir Lakukan Pergantian Manajemen Perum Bulog

Selasa, 10 September 2024 - 08:36 WIB

Berhasil Implementasikan Program FCPF Carbon Fund, Provinsi Kaltim Satu-satunya Daerah di Indonesia

Senin, 9 September 2024 - 15:02 WIB

Penjelasan Mantan Ketua Umum Gapki Joko Supriyono SoalKelapa Sawit Disebut Sedang Berada di Persimpangan Jalan

Senin, 9 September 2024 - 11:33 WIB

Negara-negara Afrika Tertarik Tingkatkan Kapasitas Industri Kelapa Sawit, Saat Bertemu Presiden Jokowi

Senin, 9 September 2024 - 09:04 WIB

Wamentan Sudaryono Bertemu dengan Dubes, Mahasiswa dan Diaspora untuk Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Belanda

Kamis, 5 September 2024 - 08:04 WIB

Bulog Perkirakan Defisit Konsumsi – Produksi Beras Nasional Capai 3 Juta Ton, Pada Januari – Februari 2025

Kamis, 5 September 2024 - 07:20 WIB

Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah, Perpadi: Harga Gabah Turun

Selasa, 3 September 2024 - 13:23 WIB

Kementaan akan Distribusi ke yang Defisit, Produksi Cabai Nasional Surplus tapi Tak Merata Semua Daerah

Berita Terbaru