Andalkan Pulau Jawa untuk Lahan Pertanian, Indonesia Tidak Akan Wujudkan Swasembada Gula atau Beras

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 11 Juli 2024 - 15:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Facebook.com/@Zulkifli Hasan)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan. (Facebook.com/@Zulkifli Hasan)

MEDIAAGRI.COM – Jika Indonesia terus mengandalkan Pulau Jawa untuk urusan pertanian, maka upaya mewujudkan swasembada gula atau beras tidak akan tercapai.

Indonesia sulit mencapai swasembada pangan jika hanya bertumpu pada pengembangan pertanian di Pulau Jawa, karena menurut dia sudah tak tersedia lagi lahan.

Lahan yang ada di Pulau Kalimantan dan Papua menjadi masa depan pertanian Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masa depan pertanian Indonesia berada di Kalimantan dan Papua, kedua pulau tersebut bisa dibuat mekanisasi untuk padi atau jagung.

Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan hal itu saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (8/7/2024).

“Kita punya masa depan, ini yang saya sampaikan kepada Pak Prabowo (Presiden terpilih 2024-2029) dan juga Pak Jokowi (Presiden RI).”

“Masa depan kita di Kalimantan dan di Papua. Yang besar tanahnya. Kita bisa bikin mekanisasi jagung, tebu, atau beras,” kata Mendag

“Pertanian kita, katakan Jawa, kita mau sampai ke mana? Mau swasembada gula itu kapan? Kau swasembada beras itu kapan?”

“Tanahnya nggak ada, yang ada berubah jadi pabrik, berubah jadi perumahan.”

“Jadi kalau kita bermimpi swasembada gula, swasembada beras segala macam di Jawa, nggak mungkin, menurut saya ya. Mustahil dengan teknologi apapun,” ucap Mendag.

Menurut Zukifli, selama Indonesia masih mengandalkan pertanian di Pulau Jawa, maka harga pangan di Indonesia akan terus naik.

Bahkan, akibatnya kurangnya lahan pertanian yang disebabkan alih fungsi lahan khususnya di Jawa, maka tentunya berimbas pada menurunnya produktivitas .

Sehingga Indonesia harus bergantung pada impor, yang berujung RI harus mengikuti perkembangan harga global.

Mendag pun mencontohkan ketika India melarang ekspor beras, maka juga berdampak pada harga beras di dalam negeri yang ikut naik.

Oleh karena itu, Mendag memandang bahwa masa depan pertanian Indonesia berada pada Kalimantan dan Papua.

Mendag mengaku sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

“Jadi, memang masa depan kita dan Pak Presiden (terpilih) Prabowo juga setuju, masa depan kita ada di Papua dan Kalimantan.”

“Di situ kita bisa bikin mekanisasi. Mudah-mudahan lima tahun gula, beras bisa (swasembada) kalau kita serius dan didukung dari teman-teman DPR,” kata Zulkifli.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisnews.com dan Harianinvestor.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kilasnews.com dan Bantenekspres.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 08531555778808781555778808111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Mentan Amran: Dari Kos Sempit Unhas Hingga Getarkan Dunia
Sinergi Kementan-POLRI: Tanam Jagung Serentak Dorong Swasembada Pangan Nasional
Mentan RI Antar Menteri Palestina Pulang Usai Sepakat Perkuat Ketahanan Pangan
Panen Gula Menggila! Pemerintah Turunkan Dana Rp 1,5 T
Resmi Pimpin HKTI, Sudaryono Satukan Moeldoko dan Fadli Zon
Pemerintah Hapus Kuota Impor Sapi Hidup, Peternak Lokal Terancam
Menteri Pertanian Amran Ancam Cabut Izin Distributor Pupuk Nakal yang Jual Di Atas Harga Eceran Tertinggi
Tiongkok Resmi Buka Akses Ekspor Durian Beku Indonesia, Barantin Terapkan Protokol Ketertelusuran yang Ketat

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 08:58 WIB

Mentan Amran: Dari Kos Sempit Unhas Hingga Getarkan Dunia

Kamis, 10 Juli 2025 - 11:14 WIB

Sinergi Kementan-POLRI: Tanam Jagung Serentak Dorong Swasembada Pangan Nasional

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:10 WIB

Mentan RI Antar Menteri Palestina Pulang Usai Sepakat Perkuat Ketahanan Pangan

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:36 WIB

Panen Gula Menggila! Pemerintah Turunkan Dana Rp 1,5 T

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:10 WIB

Resmi Pimpin HKTI, Sudaryono Satukan Moeldoko dan Fadli Zon

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:38 WIB

Pemerintah Hapus Kuota Impor Sapi Hidup, Peternak Lokal Terancam

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:22 WIB

Menteri Pertanian Amran Ancam Cabut Izin Distributor Pupuk Nakal yang Jual Di Atas Harga Eceran Tertinggi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 06:11 WIB

Tiongkok Resmi Buka Akses Ekspor Durian Beku Indonesia, Barantin Terapkan Protokol Ketertelusuran yang Ketat

Berita Terbaru

MENTERI Pertanian Andi Amran berbicara dalam acara wisuda Universitas Hasanuddin Makassar. (Dok. Kementan)

INFO AGRI

Mentan Amran: Dari Kos Sempit Unhas Hingga Getarkan Dunia

Selasa, 15 Jul 2025 - 08:58 WIB