Ungkap Langkah-langkah untuk Dukung Ketahanan Pangan di Dalam Negeri, Ini Penjelasan Wamentan Sudaryono

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 16 Agustus 2024 - 21:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. (Facebook.com @Sudaryono )

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. (Facebook.com @Sudaryono )

MEDIAAGRI.COM – Kementerian Pertanian memiliki langkah untuk meningkatkan produksi pangan domestik sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

Lewat penguatan produksi dalam negeri maka mampu menghadirkan dua manfaat.

Meliputi kemandirian pangan serta peningkatan produksi pangan untuk menopang penciptaan lapangan kerja baru serta menurunkan kemiskinan.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengungkapkan hal tersebut dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

“Kami mendorong produksi pangan domestik,” ujar Sudaryono

“Sehingga kesejahteraan masyarakat di pelosok bisa ditingkatkan,” ujarnya pula.

Upaya-upaya Kementan untuk Mitigasi Penanganan Krisis Pangan

Wamentan Sudaryono juga menjelaskan upaya mitigasi penanganan krisis pangan.

Pada 2024 Kementan memiliki program peningkatan produksi padi untuk meningkatkan kapasitas beras.

Selain itu, mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton dengan menggunakan kartu identitas atau KTP.

Disusul program pompanisasi di lahan kering berupa lahan tadah hujan untuk meningkatkan produktivitas lahan.

“Program pompanisasi di lahan kering tadah hujan yang panen sekali bagaimana dipompa dari sumber air terdekat agar indeks pertanaman meningkat.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Yang tidak panen menjadi panen, yang sekali panen menjadi dua kali panen, yang dua kali menjadi tiga kali,” jelasnya.

Optimalisasi Rawa dan Integrasi Padi Gogo di Lahan Sawit dan Kelapa

Hal lain yakni optimalisasi rawa serta integrasi padi gogo di antara lahan sawit dan kelapa.

Lewat beberapa program yang telah dicanangkan, ia melaporkan peningkatan lahan luas tanam padi tercatat hingga kini telah mencapai 1 hektar dari target 1,7 juta hektar pada 2024.

Dengan capaian itu, ia optimistis pada September 2024 luas lahan yang ditanami padi akan mencapai 1,5-1,7 juta hektare.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Duniaenergi.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiindonesia.com dan Aktuil.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

 

Berita Terkait

Bulog Perkirakan Defisit Konsumsi – Produksi Beras Nasional Capai 3 Juta Ton, Pada Januari – Februari 2025
Anomali Harga Gabah Disebabkan oleh Panen Raya di Sejumlah Daerah Berlimpah, Perpadi: Harga Gabah Turun
Kementaan akan Distribusi ke yang Defisit, Produksi Cabai Nasional Surplus tapi Tak Merata Semua Daerah
Lebih Diprioritaskan Penggunaan di Dalam Negeri, Komoditas Kelapa Sawit atau CPO Indonesia dan Turunannya
Gapki Ungkap Alasan CPO dan Produk Turunannya Dipersulit untuk Masuk ke Negara-negara Uni Eropa
Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Cadangan Pangan Pemerintah Merupakan Hal Sangat Penting
Optimistis Kinerja Sektor Pertanian Siap Capai Swasembada Beras, Wamentan Sudaryono Ungkap Alasannya
Mentan Andi Amran Sulaiman Beri Penjelasan agar Pemerintah Tambah Jumlah Anggaran hingga Rp68 Triliun
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 5 September 2024 - 08:04 WIB

Bulog Perkirakan Defisit Konsumsi – Produksi Beras Nasional Capai 3 Juta Ton, Pada Januari – Februari 2025

Selasa, 3 September 2024 - 13:23 WIB

Kementaan akan Distribusi ke yang Defisit, Produksi Cabai Nasional Surplus tapi Tak Merata Semua Daerah

Selasa, 3 September 2024 - 09:20 WIB

Lebih Diprioritaskan Penggunaan di Dalam Negeri, Komoditas Kelapa Sawit atau CPO Indonesia dan Turunannya

Senin, 2 September 2024 - 07:06 WIB

Gapki Ungkap Alasan CPO dan Produk Turunannya Dipersulit untuk Masuk ke Negara-negara Uni Eropa

Jumat, 30 Agustus 2024 - 15:42 WIB

Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Cadangan Pangan Pemerintah Merupakan Hal Sangat Penting

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:28 WIB

Optimistis Kinerja Sektor Pertanian Siap Capai Swasembada Beras, Wamentan Sudaryono Ungkap Alasannya

Selasa, 27 Agustus 2024 - 16:09 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman Beri Penjelasan agar Pemerintah Tambah Jumlah Anggaran hingga Rp68 Triliun

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:00 WIB

Wamentan Sudaryono Sebut Program Pekarangan Pangan Lestari Menghemat Anggaran hingga Rp10 Triliun

Berita Terbaru