Ruang-ruang Kegiatan Ekonomi Baru Harus Diciptakan agar Aktivitas Ekonomi Masyarakat Bergerak

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 15 Mei 2024 - 11:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara. (Facebook.com/@Suahasil Nazara)

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara. (Facebook.com/@Suahasil Nazara)

PANGANNEWS.COM – Kuatnya ekonomi Indonesia saat ini karena masyarakatnya menciptakan kegiatan ekonomi.

Mayoritas Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang sebesar 85% ditopang oleh konsumsi konsumsi masyarakat, investasi dunia usaha, dan kemampuan ekspor.

Ruang-ruang kegiatan ekonomi baru harus terus diciptakan agar aktivitas ekonomi masyarakat terus bergerak.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam acara Grab Business Forum 2024 pada Selasa (15/4) di Jakarta.

Wamenkeu mengatakan bahwa saat ini terdapat berbagai strategi model bisnis yang sebelumnya tidak dikenal salah satunya adalah industri maklon.

Dimana perusahaan memberikan jasa memproduksi barang dengan spesifikasi tertentu yang ditetapkan pengguna jasa.

Baca artikel lainnya di sini : Resmikan Internet Starlink Bersama Presiden Jokowi, Pengusaha Elon Musk Berada di Bali Hari Minggu

Setelah barang jadi, kepemilikan atas barang tersebut ada pada pengguna jasa.

“Industri maklon menjadi industri yang berkembang pesat karena ini memang industri yang berbasiskan kreativitas.”

Baca artikel lainnya di sini : KPK Dalami Penyanyi Nayunda Nabila, Terkait Aliran Uang Syahrul Yasin Limpo untuk Biaya Entertainment

“Saya enggak bisa lepas mikirin ini ketika memikirkan tentang Grab. Karena menurut saya fenomenanya sama,” terang Wamenkeu.

Wamenkeu melanjutkan bahwa ini merupakan gambaran dari Gig Economy dan Sharing Economy.

Ia berpendapat bahwa digitalisasi akan menciptakan ruang-ruang pertumbuhan ekonomi baru, dan ini yang harus diupayakan cari terus ke depan.

Model bisnis seperti Grab ini memiliki kesamaan dengan jasa maklon.

Di mana bisnis transportasi tidak perlu memiliki aset mobil atau motor sebagai alat produksi utama.

Membangun kerja sama dengan pihak lain menjadi kuncinya.

Sebagai platform perantara atau intermediary, Grab menghubungkan demand side yakni penumpang dengan supply side yakni pengemudi.

Selain itu, Grab juga menghubungkan konsumen dengan sumber pertumbuhan lainnya yakni UMKM yang kemudian menggerakkan sektor riil.

Lebih lanjut, Wamenkeu menyebutkan satu lagi ruang ekonomi baru lain yakni ekonomi hijau.

Dua janji Indonesia pada dunia yaitu mencapai Nationally Determined Contributions dan Net Zero Emission.

Sektor yang besar dalam menghasilkan emisi karbon yakni pembangkit tenaga listrik, sudah mulai diturunkan dengan transisi green energy.

Sementara sektor lain yang juga mengeluarkan emisi karbon adalah transportasi karena menggunakan fossil fuel.

Yang saat ini juga didorong untuk bergeser ke listrik yang lebih green.

“Saya harap Grab sebagai intermediary bisa ikut serta menjadi bagian dari sustainability.”

“Jangan pandang ini hanya sebagai beban tambahan tetapi ruang bisnis baru menuju ekonomi hijau.”

“Semoga Grab Business Forum 2024 bisa mengeluarkan banyak ide brilian untuk ruang bisnis baru dan membuat Indonesia menjadi lebih baik,” tukas Wamenkeu.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Ekbisindonesia.com dan Infokumkm.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Berita Terkait

Koreksi CSA Index Juli Bisa Jadi Peluang Emas bagi Investor Sabar
Kementan Gandeng Investor, Target Dua Juta Sapi Tanpa Beban Negara
Produksi Padi Naik Tajam, Wamentan Sudaryono Dorong Tiga Kali Panen
Ekspor Beras ke Malaysia Disiapkan, Cadangan Nasional 4 Juta Ton Tandai Lompatan Besar Pertanian RI
Ketika Kunci Keberhasilan Koperasi Desa Dititipkan di Tangan Badan Usaha Milkik Negara (BUMN)
‘Markas Satria Baja Hitam’ di Tengah Lahan Sawah Karawang yang Dikunjungi Wamentan Sudaryomo
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga, CSA Index Naik Drastis sebagai Respons Positif
PImpinan Buruh Dukung Langkah Presiden Prabowo Bentuk Satgas PHK demi Selamatkan Ekonomi

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:42 WIB

Koreksi CSA Index Juli Bisa Jadi Peluang Emas bagi Investor Sabar

Senin, 23 Juni 2025 - 15:53 WIB

Produksi Padi Naik Tajam, Wamentan Sudaryono Dorong Tiga Kali Panen

Senin, 2 Juni 2025 - 08:18 WIB

Ekspor Beras ke Malaysia Disiapkan, Cadangan Nasional 4 Juta Ton Tandai Lompatan Besar Pertanian RI

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:01 WIB

Ketika Kunci Keberhasilan Koperasi Desa Dititipkan di Tangan Badan Usaha Milkik Negara (BUMN)

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:19 WIB

‘Markas Satria Baja Hitam’ di Tengah Lahan Sawah Karawang yang Dikunjungi Wamentan Sudaryomo

Rabu, 7 Mei 2025 - 17:59 WIB

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga, CSA Index Naik Drastis sebagai Respons Positif

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:17 WIB

PImpinan Buruh Dukung Langkah Presiden Prabowo Bentuk Satgas PHK demi Selamatkan Ekonomi

Rabu, 9 April 2025 - 11:20 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Pastikan Defisit ABPN Indonesia Tak Jebol, Minta Jangan Khawatir

Berita Terbaru

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi. (Dok. badanpangan.go.id)

INFO AGRI

Panen Gula Menggila! Pemerintah Turunkan Dana Rp 1,5 T

Jumat, 4 Jul 2025 - 08:36 WIB