Perlu Huluisasi dan Hilirisasi, Bangun Ketahanan Pangan Berbasis pada Kemandirian dan Kedaulatan Pangan

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 2 Mei 2024 - 08:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi. (Dok. Ariefprasetyoadi.com)

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi. (Dok. Ariefprasetyoadi.com)

PANGANNEWS.COM – Perlu Huluisasi dan Hilirisasi, Bangun Ketahanan Pangan Berbasis pada Kemandirian dan Kedaulatan Pangan

Pemenuhan produksi pangan dalam negeri menjadi keniscayaan dalam membangun ketahanan pangan nasional yang berbasis pada kemandirian dan kedaulatan pangan

Demi mewujudkan masa depan pangan yang berdikari, yang bertumpu pada upaya peningkatan produksi pangan.

Kepala Badan Pangan Nasional/National (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan hal tersebut dalam Diskusi Forum BUMN pada Selasa (30/4/2024) di Jakarta.

“Indonesia memiliki sumber pangan sangat beragam. Jadi misalnya bukan hanya beras sebagai pangan sumber karbohidrat, tapi ada juga talas, sagu, jagung, singkong, dan lainnya.”

“Ini perlu terus diangkat sehingga pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri ini bisa menopang ketahanan pangan nasional,” ujar Arief.

Baca artikel lainnya di sini : Singapura Terbesar, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Sebut 5 Besar Negara Realisasi Investasi pada Kuartal I 2024

Ia mengatakan bahwa yang diperlukan saat ini adalah mental-mental Berdikari, di mana produk-produk yang dapat dihasilkan di dalam negeri harus terus ditingkatkan.

Ditambahkannya, Bapanas sebagai institusi pemerintah tidak hanya berfokus pada aspek ketersediaan dan stabilitasi pangan.

Baca artikel lainnya di sini : Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Sebut 5 Besar Negara Realisasi Investasi pada Kuartal I 2024, Singapura Terbesar

Tetapi juga aspek lainnya yang terkait peningkatan kualitas, keragamaan, dan keamanan pangan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Badan Pangan Nasional sebagai lembaga yang keberadaanya baru dua tahun terakhir ini memiliki peran yang penting.’

“Di mana dalam lembaga ini tidak hanya menangani urusan ketersediaan dan stabilisasi pangan.”

“Tetapi juga ada kerawanan pangan dan gizi serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan,” ungkap Arief.

Ia menyebut, kampanye pangan B2SA yang digencarkan Bapanas menjadi salah satu upaya mengedukasi masyarakat.

Untuk memiliki kesadaran mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman.

Sehingga ke depannya dapat membentuk sumber daya manusia yang sehat, aktif dan produktif melalui penyediaan aneka ragam pangan yang bersumber dari potensi pangan lokal.

Arief berharap kedepannya tidak ada lagi ketergantungan di salah satu komoditas pangan.

Begitu juga dengan edukasi Stop Boros Pangan yang berupaya menekan angka susut dan limbah pangan sehingga dapat menekan nilai kerugian ekonomi dari makanan yang terbuang.

Untuk membangun ketahanan pangan yang kuat, Arief menekankan bahwa sinergitas bersama stakeholder terkait merupakan keharusan dalam membangun ekosistem pangan nasional.

“Pangan itu memang tidak bisa dikelola hanya oleh satu kementerian atau lembaga dan tanpa dukungan sinergitas serta kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk bersama pemerintah daerah” ungkap Arief.

Arief melanjutkan bahwa salah satu contoh konkret adanya sinergitas Bapanas bersama kementerian dan lembaga terkait adalah dengan mempersiapkan cadangan pangan pemerintah.

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Perpres 125 tahun 2022, dimana beras, jagung dan kedelai telah menjadi tugas dan kewenangan Bulog untuk dikelola.

Adapun komoditas pangan yang lain diserahkan kepada ID Food beserta anak perusahaannya bersama dengan PTPN.

Pada kesempatan tersebut Arief juga menjelaskan bahwa Bapanas bertugas untuk menjaga di 2 sisi, mulai dari hulu hingga hilir.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sehingga terdapat keberlanjutan pertumbuhan ekosistem ketahanan pangan nasional.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Pada sisi hulu dengan mengutamakan kesejahteraan petani, sedangkan di sisi hilir dengan menjaga inflasi melalui bantuan pangan kepada masyarakat bersama Bulog.

“Inflasi kita dari tahun ke tahun 3,05% ini sangat baik dibanding negara lain dan masih berada di bawah kontrol,” tegasnya.

Arief mengakui jika beras masih menjadi komponen volatile (bergejolak) yang cukup berpengaruh terhadap inflasi nasional, yakni sebesar 0,74% yoy.

Untuk itu NFA sesuai arahan presiden berupaya menstabilkan harga beras, salah satunya dengan memberikan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

“Impactnya bisa kita lihat, inflasi ditahan kontribusinya tidak terlalu tinggi, dan (bantuan) ini tidak ada kaitannya dengan politik,” Arief menegaskan.

“Kita harus bangun ekosistem mulai dari produksi, input, kemudian teknologi pasca panen, penyimpanan sampai distribusi bahkan hingga outlet.”

“Bicara pangan tidak boleh parsial tapi harus end to end,” tambahnya.

Sementara itu Bayu Krisnamurthi selaku Direktur Utama Perum Bulog pada kesempatan yang sama juga mengaminkan bahwa untuk mencapai pangan yang berdikari maka perlu adanya huluisasi dan hilirisasi.

“Huluisasi, contohnya dengan pendampingan sistematis untuk petani. Ini sejalan juga dengan yang dikatakan pak Arief tadi.’

“Harus menjangkau dari sisi konsumsi di masyarakat, masuk ke retail dengan bantuan pangan sebagai hilirisasi,” sebutnya.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Helloidn.com dan Infoekonomi.com  

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Titiek Soeharto Apresiasi Mentan Amran Sulaiman Atasi Banjir, 200 Hektar Persawahan di Bantul Terdampak Banjir
Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500
Titiek Soeharto Semprot Bulog Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500
Desa Ujung Tombak Kemandirian Pangan, Bapanas: Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Lumbung Pangan
Di Momen Kick Off Hari Desa, Mentan Amran Ajak Kades Seluruh Indonesia untuk Jaga Ketahanan Pangan
Harga Pokok Pembelian Gabah Rp6.500 per Kilogram, Wementan Sudaryono: Jangan Sampai Dibeli Murah
Pemerintah Pastikan akan Atur Pola Intervensi Stabilisasi Pangan, Demi Jaga Momentum Panen Raya
Serap Hasil Panen Jagung, Mentan Andi Amran Sulaiman Minta Perum Bulog Ambil Langkah Krusial
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 20:36 WIB

Titiek Soeharto Apresiasi Mentan Amran Sulaiman Atasi Banjir, 200 Hektar Persawahan di Bantul Terdampak Banjir

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:12 WIB

Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500

Rabu, 15 Januari 2025 - 16:04 WIB

Titiek Soeharto Semprot Bulog Tak Mampu Serap Gabah Sesuai Harga Pemerintah dengan Rp6500

Rabu, 15 Januari 2025 - 08:11 WIB

Desa Ujung Tombak Kemandirian Pangan, Bapanas: Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Lumbung Pangan

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:39 WIB

Di Momen Kick Off Hari Desa, Mentan Amran Ajak Kades Seluruh Indonesia untuk Jaga Ketahanan Pangan

Selasa, 14 Januari 2025 - 13:53 WIB

Pemerintah Pastikan akan Atur Pola Intervensi Stabilisasi Pangan, Demi Jaga Momentum Panen Raya

Selasa, 14 Januari 2025 - 11:53 WIB

Serap Hasil Panen Jagung, Mentan Andi Amran Sulaiman Minta Perum Bulog Ambil Langkah Krusial

Senin, 13 Januari 2025 - 20:39 WIB

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Soroti Serapan Gabah di Sumsel Anjlok dan Terendah di Indonesia

Berita Terbaru