MEDIAAGRI.COM – Mantan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki/periode 2015-2023), Joko Supriyono menyatakan kelapa sawit sedang berada di persimpangan jalan menuju kembali masa jayanya atau stagnan.
Oleh sebab itu, kata Joko, diperlukan dukungan dari segenap stakeholders seperti pemerintah dan pelaku usaha untuk menopang pertumbuhan komoditas andalan ini.
“Harapan saya dengan buku ini bisa membuka mata banyak pihak agar komoditas ini bisa kembali berjaya.”
“Jangan sampai seperti komoditas lain yang nasibnya meredup, seperti kakao, kapas, karet, dan gula.”
Baca Juga:
Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah, Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi
CSA Index Tumbuh Jadi 76,09 di Oktober 2024: Pelaku Pasar Optimis IHSG Akan Mencapai Level Tertinggi
“Dulu pernah menjadi andalan ekspor Indonesia namun kini kita malah harus impor,” katanya, di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Dikutip Sawitpost.com, menurutnya, kelapa sawit memiliki pesaing minyak nabati lain seperti biji bunga matahari atau rapeseed.
Setiap negara produsen minyak-minyak nabati tersebut melakukan proteksi khusus untuk menjaga keberlangsungan industrinya masing-masing.
Sustainability, katanya lagi, menjadi tantangan utama dalam memenangkan persaingan minyak nabati dunia.
Baca Juga:
Tingkatkan Produktivitas Pangan, Pemerintah Sedang Fokus Atasi Masalah Akses Air untuk Pertanian
Titik Soeharto Optimis Swasembada Pangan Dapat Diwujudkan di Era Presiden Prabowo Subianto
Pasalnya, label sustainability kerap dijadikan alat untuk melakukan kampanye negatif oleh para pesaing.
Padahal, kelapa sawit dapat menjadi solusi bagi penggunaan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbarukan.
Sebagaimana diketahui, minyak kelapa sawit dapat digunakan untuk memproduksi bio diesel secara massal.
“Kejayaan kelapa sawit perlu komitmen yang besar dari pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga produksi dan produktivitas.”
Baca Juga:
Kementan akan Bagikan Benih Gratis untuk Para Petani yang Lakukan Percepatan Tanam di Oktober 2024
Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024
Jokowi Dorong Lagi Masyarakat Minta Prabowo Lanjutkan Program Bantuan Beras 10 Kilogram Per Keluarga
“Pemerintah juga perlu aktif melakukan diplomasi yang luas, advokasi, litigasi dan retaliasi. Perlu ada proteksionisme yang serupa dilakukan oleh negara-negara lain,” katanya.
Terkait buku “Masih Berjayakah Sawit Indonesia Menghadapi Tantangan Sustainability Global,” Joko merangkum sejumlah tantangan dan solusi yang melingkupi industri kelapa sawit beberapa tahun terakhir.
Selain soal sustainability, industri yang menjadi andalan Indonesia tersebut hingga kini memiliki risiko stagnasi produktivitas.
“Di sisi lain, kelapa sawit telah menjadi bagian integral dari lanskap sumber energi global, sehingga Indonesia dirasa perlu fokus pada strategi global maupun regional.”
“Untuk menentukan masa depan kelapa sawit,” ujar anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) itu pula.
Menurut dia, buku pertama yang ditulisnya tersebut adalah refleksi sekaligus evaluasi atas perjalanan panjangnya menggeluti karier di industri kelapa sawit lebih dari 38 tahun.
“Ada segudang cerita suka, duka, kritik sekaligus solusi yang dirangkum dalam buku yang telah ditulis selama 2 tahun belakangan,” kata mantan Sekretaris Jenderal Gapki Pusat (2009-2015) itu lagi.
Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan segudang tantangan dan solusi yang diperlukan oleh segenap stakeholders telah terangkum dalam buku tersebut.
“Buku ini memperjelas bahwa sustainability adalah memang tuntutan pasar. Sustainability adalah hal yang wajar.”
“Maka itu Indonesia perlu memperkuat komitmen terkait sustainability melalui sertifikasi ISPO dan kami sudah menjalankannya,” ujarnya lagi.
Dia pun berharap dengan buku ini, hambatan-hambatan seperti masalah biaya dan kebijakan seperti kebun masyarakat masuk dalam kawasan dapat terselesaikan.
Selain itu, penguatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) juga bisa segera digalakkan agar dapat diterima di pasar global.
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin Bustanul menambahkan proses warning (memberi peringatan) tentang masa depan sawit yang diusung buku tersebut sangat baik.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Indonesiaraya.co.id dan Harianbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com : 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.