Muhammadiyah Berdayakan Masyarakat Tani dalam Upaya untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 24 September 2024 - 09:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muhammadiyah Jawa Barat Berdayakan Masyarakat Tani. (Dok. muhammadiyah.or.id)

Muhammadiyah Jawa Barat Berdayakan Masyarakat Tani. (Dok. muhammadiyah.or.id)

MEIDAAGRI.COM – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat melalui progam bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan Lazismu akan meluncurkan program inovatif bernama Beasmu di Lengkong Wetan, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu (22/09/2024).

Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat tani dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan menjelaskan bahwa program Beasmu merupakan bagian dari visi besar Muhammadiyah di abad kedua yang mengusung konsep Islam Berkemajuan.

Menurutnya, visi ini lahir dari kebutuhan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang masih melilit umat dan bangsa, seperti kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, formalisme, dan tradisionalisme yang menghambat kemajuan.

”Sejak memasuki abad kedua, Muhammadiyah telah berkomitmen untuk terus membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan masyarakat dari jerat kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan,” ujar Ahmad Dahlan.

Dalam konteks program Beasmu, hasil panen raya diorientasikan untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat tani, khususnya di daerah perdesaan.

Program ini juga bertujuan membuka peluang bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, seperti sawah, untuk memperbaiki taraf hidup mereka.

Ahmad Dahlan menekankan bahwa Muhammadiyah harus selalu hadir sebagai solusi bagi setiap masalah yang dihadapi masyarakat.

Oleh karena itu, dalam dakwahnya, Muhammadiyah membentuk berbagai majelis, salah satunya Majelis Pemberdayaan Masyarakat, untuk menyentuh berbagai segmen sosial.

”Dalam kegiatan panen raya ini, kita melihat sinergi antar majelis dan lembaga di Muhammadiyah, seperti MPM dan Lazismu Jawa Barat yang mendukung penuh acara ini.”

“Nantinya, hasil panen akan dikelola dan dipasarkan,” tambahnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Ahmad Dahlan berharap melalui program Beasmu, Muhammadiyah dapat berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah serta mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing tinggi, terutama di kalangan petani.

Sementara itu, Ketua MPM PWM Jawa Barat Lutfi Nurdianchah menambahkan bahwa latar belakang program ini berangkat dari kondisi dominasi beras non organik di Indonesia yang diproduksi dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia.

“Beas dalam bahasa Sunda artinya beras. Mu itu Muhammadiyah. Program ini bertujuan untuk memberdayakan petani di wilayah Jawa Barat sekaligus menyediakan alternatif beras sehat yang terjangkau bagi masyarakat,” ujar Lutfi.

Beras non-organik yang umum dikonsumsi masyarakat Indonesia menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Meski produktif, konsumsi beras ini dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan, sedangkan harga beras organik yang bebas dari bahan kimia masih cukup tinggi dan sulit dijangkau oleh sebagian besar masyarakat.

“Selain itu, kebergantungan pada petani terhadap pupuk dan pestisida kimia juga menjadi persoalan yang menggerus kesejahteraan mereka.”

“Biaya produksi yang tinggi tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkan sehingga kesejahteraan petani masih terbilang memprihatinkan,” kata Lutfi.

Program Beasmu diimplementasikan di Majalengka melalui kolaborasi antara MPM Jawa Barat dan Jatam (Jamaah Tani Muhammadiyah) Majalengka.

Sistem pertanian yang digunakan mengandalkan hasil riset MPM dan Jatam Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan penggunaan mikrobakteri khusus bernama Jatam Pro.

“Syafie Latuconsina sebagai Dewan Pakar MPM bertindak sebagai pendamping program ini,” katanya.

Lutfi berharap program Beasmu dapat memenuhi kebutuhan beras sehat di Jawa Barat dan menjadi ikon beras sehat di Indonesia.

Selain itu, program ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengurangan biaya produksi dan peningkatan hasil pertanian.

“Melalui Beasmu, Muhammadiyah Jawa Barat berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesehatan masyarakat dan kesejahteraan petani, sekaligus membangun ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan,” pungkas Lutfi.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Infoemiten.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jatimraya.com dan Hallokaltim.com

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024
Hari Kesaktian Pancasila, Sudaryono: Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Hashim Djojohadikusumo Ungkap Alasan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman DIsayangi Prabowo Subianto
Terjunkan Ribuan Generasi Muda Bangun Cluster Pertanian Modern, Mentan Amran: Mau Kaya? Gabung di Sektor Pertanian
Wujudkan Pertanian Terpadu, Wamentan Sudaryono Gandeng PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa
Tanggapi Program Cetak Sawah Baru, GPII: Langkah Nyata Wujudkan Swasembada Pangan dan Kesejahteraan
Soal Indonesia Harus Cetak Sawah Baru, Begini Penjelasan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Pompanisasi Jadi Bukti Gerak Cepat Atasi Dampak Kekeringan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:17 WIB

Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024

Rabu, 2 Oktober 2024 - 11:28 WIB

Hari Kesaktian Pancasila, Sudaryono: Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati

Senin, 30 September 2024 - 15:07 WIB

Hashim Djojohadikusumo Ungkap Alasan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman DIsayangi Prabowo Subianto

Senin, 30 September 2024 - 14:15 WIB

Terjunkan Ribuan Generasi Muda Bangun Cluster Pertanian Modern, Mentan Amran: Mau Kaya? Gabung di Sektor Pertanian

Jumat, 27 September 2024 - 16:42 WIB

Wujudkan Pertanian Terpadu, Wamentan Sudaryono Gandeng PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa

Rabu, 25 September 2024 - 18:13 WIB

Tanggapi Program Cetak Sawah Baru, GPII: Langkah Nyata Wujudkan Swasembada Pangan dan Kesejahteraan

Rabu, 25 September 2024 - 13:01 WIB

Soal Indonesia Harus Cetak Sawah Baru, Begini Penjelasan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono

Selasa, 24 September 2024 - 09:54 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Pompanisasi Jadi Bukti Gerak Cepat Atasi Dampak Kekeringan

Berita Terbaru