PANGANNEWS.COM– Momen tak terduga terjadi saat cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 1 melakukan sesi tanya jawab.
Peristiwa terjadi dalam debat keempat cawapres yang digelar KPU di JCC Senayan, Jakarta, Minggu 21 Januari 2024.
Gibran sempat menunjukkan gestur membungkuk seolah sedang mencari sesuatu.
Usai Mahfud memberi jawaban tentang cara mengatasi greenflation (inflasi hijau) yang sebelumnya ditanyakan Gibran.
Baca Juga:
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Selamat Jalan Pejuang Petani, Sekretaris Jenderal DPN HKTI Sadar Subagyo Meninggal Dunia
PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton
Dalam momen tersebut, Gibran juga sempat meletakkan tangan di dahinya sembari melihat ke arah Mahfud.
Baca artikel lainnya di sini : Gibran Rakabuming Raka ke Muhaimin Iskandar di Acara Debat Cawapres: Masak Cawapresnya Nggak Paham
Ia mengaku merasa tidak menemukan jawaban dari pertanyaan yang ia tujukan pada Mahfud.
“Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? nggak ketemu jawabannya.”
Baca Juga:
KPK Selidiki Kasus di Kementan Soal Korupsi Penggelembungan Harga Asam untuk Kentalkan Karet
Pemenang Piilkada dan yang Kalah Saling Kerja Sama untuk Layani Rakyat, Kata Prabowo Subianto
“Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau?” kata Gibran.
Lihat juga konten video, di sini: Di Majalengka, Calon Presiden Prabowo Subianto Sebut Demokrasi Artinya Rakyat yang Berkuasa
Gibran kemudian menjelaskan soal inflasi hijau yang dimaksud beserta contoh gerakan rompi kuning di Prancis.
Namun, Mahfud menilai jawaban Gibran ngawur dan ‘tidak keruan’.
Baca Juga:
Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar
Greenflation sendiri adalah inflasi hijau. Ini merupakan situasi naiknya harga.
Saat terjadinya pergeseran ke energi bersih atau teknologi hijau yang ramah lingkungan.
Ia pun menolak menjawab pertanyaan Gibran. Mahfud juga melakukan gestur seperti mencari sesuatu atas respons Gibran terhadap jawabannya.
Mahfud menilai pertanyaan yang diajukan Gibran bersifat ‘recehan’ sehingga tidak layak dijawab.
“Kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya kayak itu tuh recehan, recehan.”
“Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh sebab itu saya kembalikan saja ke moderator,” ucap Mahfud.***