Jaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, Cadangan Pangan Pemerintah Merupakan Hal Sangat Penting

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 30 Agustus 2024 - 15:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Dok. setkab.go.id)

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. (Dok. setkab.go.id)

MEDIAAGRI.COM – Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah krusial untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Talkshow Hybrid pada Kamis (29/8/2024) di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta.

“Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) ini Sesuai Perpres Nomor 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan CPP sangat diperlukan oleh negara kita.”

“Yang jumlah pulaunya mencapai 17 ribu lebih dan penduduknya yang tentu saja membutuhkan pangan mencapai lebih dari 270 juta jiwa,” ungkap Arief.

Arief menambahkan, jika target produksi yang dicanangkan Kementerian Pertanian tercapai.

Terlebih lagi apabila usulan tambahan anggaran sebesar Rp86 triliun pada tahun 2025 menghasilkan produksi pangan yang melimpah.

Tentu harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas menyerap hasil panen petani di dalam negeri untuk mengisi stok CPP.

“Badan Pangan Nasional mendorong agar produksi pangan dalam negeri dapat di offtake oleh BUMN pangan dengan harga yang yang baik.”

“Dan melalui Perbadan kita mengatur harga agar apa yang diharapkan Bapak Presiden Joko Widodo agar terjadi keseimbangan harga yang wajar di hulu hilir, harga baik di petani, harga wajar di masyarakat,” urainya.

Refokusing Anggaran, Kementan Berhasil Tingkatkan Hasil Produksi Pertanian

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan komitmen dan tekadnya untuk terus melakukan berbagai upaya peningkatan produksi pangan.

Melalui berbagai langkah strategis seperti optimalisasi lahan dan pompanisasi, dengan mengoptimalkan anggaran Kementan meskipun mengalami penurunan pagu anggaran.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“(Angka produksi) 2,8 juta produksi beras (Agustus sampai Oktober 2023), ini BPS. Ini tertinggi selama 10 tahun.”

“Ini tertinggi selama 4 tahun. Artinya apa? Kebijakan yang kita ambil (dengan) menggeser anggaran,

“Kami hanya mengubah Rp 1,7 triliun dari Rp 14 Triliun, menghasilkan Rp 10 Triliun. Naik 1 juta ton. Itu lah refocusing anggaran,” papar Amran.

Guru Besar IPB University Rachmat Pambudy dalam kesempatan tersebut menegaskan, orkestrasi antara Kementerian dan lembaga terkait pangan harus terus dibangun sehingga menghasilkan kebijakan yang sinergis,

“Kementan meningkatkan produksi. Beberapa komoditas malah kelebihan. Makanya ada Badan Pangan Nasional. Untuk menyeimbangkan, membuat neraca pangan.”

“Kapan ada kelebihan maupun kekurangan. Inilah maksudnya hilirisasi. Makanya ada nilai tambah.” ujarnya.

Perkuat Cadangan Pangan Diperlukan Teknologi Penyimpanan yang Baik

Lebih lanjut, Arief mengatakan, dalam konteks penyelenggaraan CPP, untuk komoditas yang masa simpannya pendek (perishable) pihaknya juga memfokuskan pada pentingnya sarana penyimpanan,

“Untuk memperkuat cadangan pangan kita perlu teknologi penyimpanan yang baik, jadi nanti bukan hanya challlenge di distribusi.”

“Tapi juga adalah di pengelolaan cadangan pangan pemerintah itu sendiri seperti apa.”

“Saya sampaikan ini karena CPP ini membutuhkan dukungan anggaran yang kuat kalau kita sama-sama ingin menjaga ketahanan pangan kita,” kata Arief.

Sejak tahun 2022, Bapanas telah menyalurkan 19 sarpras ke 8 provinsi antara lain 7 cold storage chiller, 6 reefer container, 3 air blast freezer, dan 3 heat pump.

Di 2023 kembali dilanjutkan penyaluran 11 sarpras di 8 provinsi berupa 4 cold storage chiller, 3 reefer container, 3 air blast freezer, dan 1 heat pump dryer.

Sementara di 2024, telah dialokasikan sebanyak 12 unit antara lain 2 cold storage chiller, 5 reefer container, dan 5 air blast freezer.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnisnews.com dan Harianinvestor.com

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Ekspres.news dan Bantenekspres.com

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

 

Berita Terkait

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton
Pemerintah Ungkap Alasan Gapoktan Harus Bertransformasi Menjadi Koperasi dalam Penyaluran Pupuk Subsidi
Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar
Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara
Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 18:03 WIB

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton

Sabtu, 30 November 2024 - 09:17 WIB

Pemerintah Ungkap Alasan Gapoktan Harus Bertransformasi Menjadi Koperasi dalam Penyaluran Pupuk Subsidi

Selasa, 26 November 2024 - 14:29 WIB

Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar

Minggu, 24 November 2024 - 14:00 WIB

Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Jumat, 22 November 2024 - 18:17 WIB

Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara

Kamis, 21 November 2024 - 17:14 WIB

Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah

Kamis, 21 November 2024 - 15:25 WIB

Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan

Kamis, 21 November 2024 - 10:56 WIB

Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat

Berita Terbaru