MEDIAAGRI.COM – Dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga kedelai di tingkat petani, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan bantuan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) Kedelai dari petani ke pelaku usaha kedelai.
Sebanyak 10 ton kedelai biji kering dari petani Kabupaten Pati, Jawa Tengah telah didistribusikan kepada Koperasi Produsen Tahu Tempe (KOPTI) Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Setelah sebelumnya juga telah didistribusikan 10 ton ke KOPTI Rumah Tempe Indonesia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan aksi ini dilakukan untuk menjaga stabilisasi harga kedelai petani pada musim panen raya kedelai di Agustus sampai September 2024.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024
Jokowi Dorong Lagi Masyarakat Minta Prabowo Lanjutkan Program Bantuan Beras 10 Kilogram Per Keluarga
Intervensi Penyaluran Bantuan Pangan Beras Bisa Mengerem Harga Beras, Ini Harapan Presiden Jokowi
FDP diberikan kepada para mitra seperti KOPTI, pengrajin tempe dan tahu, serta pelaku usaha lainnya.
“Kedelai lokal harganya dijaga agar sedulur petani bisa terus semangat menanam.”.
“Kami sudah koordinasikan dengan GAKOPTINDO, KOPTI, pelaku usaha kedelai serta para importir.”
“Untuk turut menyerap hasil panen petani dengan harga yang wajar,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).
Baca Juga:
Hari Kesaktian Pancasila, Sudaryono: Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Dalam Rapat Paripurna di Senayan Puan Maharani Ditetapkan Sebagai Ketua DPR RI Periode 2024-2029
Pada puncak panen raya di awal bulan September harga kedelai di tingkat petani Jawa Tengah sempat menyentuh angka Rp 8.500-8.700 per kilogram (kg).
Jauh dari harga pada tahun sebelumnya yang menyentuh Rp 10.000-10.500 per kg.
Kondisi tersebut bisa berdampak pada demotivasi petani menanam kedelai pada periode selanjutnya.
Diketahui dari data Panel Harga Pangan per tanggal 9 September 2024 harga rata-rata nasional kedelai biji kering di tingkat produsen sebesar Rp 10.030 per kg.
Baca Juga:
Vadel Badjideh Ditunggu Polisi pada Jumat Ini di Polda Metro Jaksel Usai Mangkir dengan Alasan Sakit
Lebih rendah 6,91 persen dibandingkan Harga Acuan Pembelian (HAP) tingkat produsen.
Rata-rata harga tertinggi berada di Provinsi Jambi (Rp 11.500 per kg) dan terendah berada di Provinsi Banten (Rp 9.000 per kg).
Adapun produksi kedelai nasional tahun 2024 diperkirakan mencapai 150 ribu ton.
“Sampai hari ini beberapa pelaku usaha kedelai komitmen akan membantu menyerap kedelai petani.”
“Antara lain KOPTI Bogor siap menyerap 30 ton, KOPTI Bandung 10 ton, Pemprov Jateng 16,4 ton, PT. FKS 10 ton, PT. GCU 10 ton, dan pengrajin tempe di Kabupaten Klaten 10 ton.”
“Jika nanti KOPTI, pengrajin tempe dan tahu, PT. FKS, dan PT. GCU terus menyerap kembali, pastinya pasokan di hulu akan kembali lancar, pemasaran terjamin, dan sedulur petani akan tetap semangat menanam,” pungkas Arief.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Haibisnis.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kontenberita.com dan Harianbanten.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.