Bapanas Dukung Ekosistem Hulu Sampai Hilir untuk Optimalisasi Peningkatan Produksi Bawang Merah

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 13:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi Meninjau produksi bawang merah  di Brebes, Jawa Tengah. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi Meninjau produksi bawang merah di Brebes, Jawa Tengah. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

MEDIAAGRI.COM – Adanya tren peningkatan produksi bawang merah pada daerah sentra produksi seperti di Brebes, Jawa Tengah harus didayagunakan dengan optimal.

Fokus pemerintah dilakukan dengan menjaga harga produsen bawang merah, sehingga langkah ekspor jadi salah satu strategi yang ditempuh.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendukung hal tersebut di Brebes, Jawa Tengah, pada Jumat (2/8/2024).

Saat melakukan kunjungan gudang dan cold storage bawang merah CV Surabaya Perkasa Sejahtera

Ia memastikan pemerintah hadir agar bawang merah hasil kerja keras petani termanfaatkan dengan baik.

“Tentunya sesuai tugas dari Bapak Presiden Joko Widodo, saya bersama Menteri Pertanian Bapak Amran Sulaiman, tugas kami menjaga harga di tingkat petani dan menyiapkan standby buyer.”

Bawang Merah Merupakan Komoditas Andalan Ekspor

Arief Prasetyo Adi mengatakan komoditas bawang merah bukan hanya untuk konsumsi lokal namun juga menjadi andalan ekspor.

“Bawang merah ini selain untuk pemenuhan konsumsi lokal, juga merupakan komoditas andalan ekspor.”

“Jadi kalau sudah ada stoknya dan masih berlebih, kita harus lakukan ekspor,” katanya.

“Hari ini kita lihat bawang merah di sini sedang disiapkan untuk ekspor ke Thailand, Malaysia sampai Vietnam, dengan spesifikasi tertentu.”

“Ini sangat baik. Di Brebes ini dilakukan grading dan sortasi menyesuaikan spesifikasi ekspor,” lanjutnya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Ini lagi disiapkan, seminggu bisa 7 kontainer. Tenaga kerja grading juga ada sampai 200 orang, ini karena grading-nya harus disesuaikan dengan kebutuhan ekspor,” tandasnya.

“Tentunya kita patut mengapresiasi Kementerian Pertanian yang terus berupaya meningkatkan produksi bawang merah.”

Bawang Merah Indonesia Bagus dan Diminati Pasar internasional

Arief Prasetyo Adi mengatakan kualitas bawang merah di berbagai sentra produksi sudah bagus dan diminati pasar internasional

“Terima kasih juga untuk para petani bawang merah di berbagai sentra produksi seperti di Bima dan Brebes ini, kualitasnya sudah bagus dan diminati pasar internasional,” tambah Arief.

Bapanas juga telah membangun komitmen bersama dalam kaitannya offtaker bawang merah. Komitmen yang ada telah sampai angka 12.500 ton.

Ini dilakukan dengan merangkul BUMN pangan dan pemerintah daerah.

“Badan Pangan Nasional bersama Kementan, Pemprov Jateng, Bulog dan ID FOOD, senantiasa berupaya menjaga harga yang baik di tingkat petani.”

“Jadi setelah ini akan dilakukan offtake kurang lebih 12.500 ton. Semoga setelah ini, tidak ada lagi harga bawang jatuh di tingkat petani. Jayalah petani Indonesia,” sebut Arief.

Perum Bulog dan ID FOOD Berkomitmen untuk Lakukan Offtaker

Adapun komitmen offtaker bawang merah tersebut berasal dari Perum Bulog sebesar 10 ribu ton, ID FOOD 2 ribu ton, dan BUMD Jawa Tengah 500 ton.

Dengan itu, kalangan petani mendapatkan kepastian serapan hasil produksinya.

Menilik rilis Badan Pusat Statistik (BPS), terkait Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH), di Juli pemerintah masih dapat menjaganya berada lebih dari 100 poin, yakni di 120,44.

Capaian ini masih lebih tinggi dibandingkan awal 2024 yang saat itu berada di 117,39.

Sementara jika dilihat pada indeks harga yang diterima oleh petani sayur-sayuran, termasuk bawang merah, di Juli berada pada 155,27 dan masih cukup baik dibandingkan Januari 2024 yang berada di 147,68.

Lebih lanjut, terkait offtaker bawang merah yang telah disiapkan NFA, disepakati dengan harga pembelian sudah di gudang penyimpanan yakni Rp 16.000 per kilogram (kg).

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Akan Libatkan Champion Bawang Merah untuk Kerja Sama BUMN Pangan

Dikutip Pangannews.com, offtaker tak terbatas di Brebes saja, sehingga dapat menyasar ke daerah sentra produksi bawang merah lainnya, langkah ini turut melibatkan Champion Bawang Merah.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Ke depannya akan diadakan perjanjian kerja sama antara BUMN pangan dengan Champion Bawang Merah, sehingga komitmen dapat lebih terlaksana dengan baik.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra mengaku merasakan kepedulian dan kehadiran pemerintah dalam membantu petani.

“Kami merasakan bersyukur, alhamdulillah. Ini adalah bentuk langkah nyata dari pemerintah. Pemerintah betul-betul hadir,” ujarnya.

“Alhamdulillah Badan Pangan Nasional sudah memfasilitasi pertemuan kami dengan berbagai stakeholder. Ada Bulog, ID FOOD. Kepedulian ini sangat kami apresiasi.”

“Insya Allah lebih banyak yang diserap. Panen yang sangat melimpah ini, disimpan dulu di Bulog dan ID FOOD. Harga bisa terjaga. Kalau ada kekurangan pasokan (di pasar), bisa kita keluarkan,” pungkas Alex.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media dan Infobumn.com dan Harianinvestor.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Fokussiber.com dan Hallonesia.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton
Pemerintah Ungkap Alasan Gapoktan Harus Bertransformasi Menjadi Koperasi dalam Penyaluran Pupuk Subsidi
Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar
Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara
Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 18:03 WIB

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton

Selasa, 26 November 2024 - 14:29 WIB

Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar

Minggu, 24 November 2024 - 14:00 WIB

Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Jumat, 22 November 2024 - 18:17 WIB

Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara

Kamis, 21 November 2024 - 17:14 WIB

Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah

Kamis, 21 November 2024 - 15:25 WIB

Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan

Kamis, 21 November 2024 - 10:56 WIB

Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat

Rabu, 13 November 2024 - 10:51 WIB

Soal Penyaluran Pupuk Subsidi ke Petani, Wamentan Sudaryono Ungkap Janji Presiden Prabowo Subianto

Berita Terbaru