Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata, Sekjen Kementerian Pertanian Dorong Kesiapsiagaan Wilayah ASEAN

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 8 Agustus 2024 - 14:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt. Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto Setyanto. (Dok. Pertanian.go.id)

Plt. Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto Setyanto. (Dok. Pertanian.go.id)

MEDIAAGRI.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak negara-negara ASEAN untuk melakukan upaya bersama membangun kesiapsiagaan wilayah ASEAN dalam menghadapi ancaman krisis pangan.

Ajakan ini merupakan salah satu tindak lanjut konkrit Deklarasi Para Pemimpin ASEAN tentang Penguatan Ketahanan Pangan dan Gizi dalam merespon situasi krisis yang diadopsi oleh para Pemimpin ASEAN pada saat keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.

“Salah satu inisiasi yang sedang didorong oleh Indonesia sekarang adalah penguatan cadangan pangan nasional berbasis sumber daya lokal di masing-masing negara. Ini  merupakan basis untuk pembentukan cadangan pangan bersama di wilayah regional ASEAN.”

Demikian diungkapkan Plt. Sekretaris Jenderal Kementan Prihasto Setyanto seusai memimpin Delegasi Indonesia pada “45th Special Senior Official Meeting of the ASEAN Minister for Agriculture, Forestry and Fisheries (SSOM AMAF)”  yang dilaksanakan di Johor Bahru, Malaysia, Selasa (6/8/2024).

Pertemuan 45th SSOM AMAF menyetujui beberapa dokumen kerja sama di berbagai bidang ketahanan dan keamanan pangan, hingga perikanan, kehutanan, dan pertanian.

Pada pertemuan ini juga disepakati penyusunan Rencana Aksi ASEAN untuk Pertanian Berkelanjutan (ASEAN Action Plan for Sustainable Agriculture) dan Rencana Aksi Penguatan Ketahanan Pangan ASEAN ( Plan of Action on ASEAN Food Security) untuk periode 2026 – 2030.

Salah satu isu penting yang diangkat dalam pertemuan ini adalah kebijakan pasar Uni Eropa (European Union/EU) melalui penerapan EU Deforestation-free Regulation yang cenderung bersifat restriktif dan diskriminatif serta merugikan kepentingan petani kecil.

Prihasto menyebutkan restriksi EU telah menghambat perdagangan produk-produk perkebunan unggulan ASEAN seperti, sawit, kakao, dan karet.

Indonesia pun meminta ASEAN mengambil sikap tegas.

“Dengan berbagai tantangan perdagangan internasional, termasuk kebijakan restriksi dari Uni Eropa, maka pertemuan telah menyepakati penguatan kemitraan untuk peningkatan daya saing komoditas pertanian unggulan ASEAN untuk menembus pasar global,” sebutnya.

Pada pembahasan Panduan Pengurangan Pembakaran Residu Tanaman di ASEAN, Prihasto menekankan komitmen pemerintah Indonesia dalam pengurangan pembakaran residu tanaman yang telah ditetapkan dalam undang-undang.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Pemerintah Indonesia terus memastikan penerapan penegakan aturan tersebut. Kami berkomitmen mengurangi pembukaan lahan pertanian dengan cara dibakar,” tegasnya.

Selain 45th SSOM AMAF, diberlangsungkan juga pertemuan antara negara-negara ASEAN dengan Jepang.

Pada pertemuan ini, negara-negara ASEAN menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Jepang untuk penguatan kerjasama pembangunan pertanian ramah lingkungan melalui Proyek Kerjasama Pertanian Hijau.

Pada forum ini,  Prihasto menyebutkan Indonesia menilai pentingnya kerjasama menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor pertanian, dengan tetap menjaga produksi dan produktivitas pertanian agar tetap stabil dan bahkan meningkat.

“Terhadap isu perubahan iklim, Indonesia mendorong mitigasi GRK harus bersifat co-benefit, artinya upaya penurunan emisi GRK harus berbasis pada peningkatan produksi, tidak untuk mengurangi produksi,” terangnya.

Selanjutnya, keseluruhan hasil kesepakatan pada pertemuan ini akan direkomendasikan kepada semua Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN untuk pengesahan lebih lanjut pada pertemuan ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry (AMAF) ke-46 yang akan dilaksanakan pada pada 24-25 Oktober 2024 mendatang.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Pangannews.com dan Infoekbis.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hallopresiden.com dan Bogorterkini.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 08531555778808781555778808111157788.

Berita Terkait

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton
Pemerintah Ungkap Alasan Gapoktan Harus Bertransformasi Menjadi Koperasi dalam Penyaluran Pupuk Subsidi
Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar
Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup
Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara
Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 18:03 WIB

PT Pupuk Indonesia Salurkan 87,7 Persen Pupuk dari Kontrak dengan Kementan Sebesar 7,54 Juta Ton

Selasa, 26 November 2024 - 14:29 WIB

Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar

Minggu, 24 November 2024 - 14:00 WIB

Petani Mangga Bondowoso Diberdayakan BRI, Mampu Perluas Lahan dan Tingkatkan Taraf Hidup

Jumat, 22 November 2024 - 18:17 WIB

Soal Impor Beras 2025, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan Langsung Angkat Bicara

Kamis, 21 November 2024 - 17:14 WIB

Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah

Kamis, 21 November 2024 - 15:25 WIB

Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan

Kamis, 21 November 2024 - 10:56 WIB

Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku, Petani Semarang Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat

Rabu, 13 November 2024 - 10:51 WIB

Soal Penyaluran Pupuk Subsidi ke Petani, Wamentan Sudaryono Ungkap Janji Presiden Prabowo Subianto

Berita Terbaru