Rendemen 7,5 Persen pada 2024, PT Pabrik Gula Rajawali II Cirebon Diproyeksikan Produksi 84 Ribu Ton Gula

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 8 Agustus 2024 - 10:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Pabrik Gula Rajawali II Cirebon Diproyeksikan Produksi 84 Ribu Ton Gula. (Dok. Pgrajawali1.co.id)

PT Pabrik Gula Rajawali II Cirebon Diproyeksikan Produksi 84 Ribu Ton Gula. (Dok. Pgrajawali1.co.id)

MEDIAAGRI.COM – Holding BUMN Pangan ID FOOD memproyeksikan PT Pabrik Gula (PG) Rajawali II di Cirebon, Jawa Barat, memproduksi 84 ribu ton gula dengan rendemen mencapai 7,5 persen pada 2024.

Untuk merealisasikan hal tersebut, sejumlah program strategis telah diterapkan.

Misalnya dengan memfasilitasi masyarakat sekitar untuk menanam tebu melalui mekanisme kemitraan.

PG Rajawali II yang menjadi anak perusahaan ID FOOD, sampai sekarang mengelola tiga pabrik gula yang ada di Jabar.

Yakni PG Jatitujuh (Majalengka), PG Sindanglaut, dan PG Tersana Baru (Cirebon).

Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Cirebon, Jabar, Rabu (7/9/2024).

“Tahun ini ditargetkan PG Rajawali II memproduksi 84 ribu ton gula atau meningkat 27 persen dari produksi tahun 2023,” kata Apik Wijayanto.

Berdasarkan data pada 2023, kata dia, program kemitraan itu berhasil menjaring 5.070 petani mitra.

Jumlah tersebut bisa bertambah menjadi 5.135 petani mitra sampai akhir tahun 2024.

Sis Apik mengatakan luasan areal tebu yang dikelola PG Rajawali II juga kini sudah meningkat sampai 13 persen atau dari 51 ribu hektare menjadi 71 ribu hektare.

“Mitra petani berperan memasok bahan baku tebu ke pabrik gula, sedangkan pabrik gula berperan menyerap hasil panen tebu.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Hal ini nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya, dikutip Mediaagri.com.

Menurutnya, kehadiran satu-satunya perusahaan gula di Jawa Barat tersebut harus memberikan efek ganda.

Yakni menumbuhkan kepercayaan serta mendorong minat masyarakat sekitar untuk menanam tebu.

“Tentunya, salah satu modal menuju swasembada gula adalah tumbuhnya minat masyarakat menanam tebu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sis Apik menyampaikan bahwa PG Rajawali II kini menjadi tulang punggung untuk keberlanjutan industri gula di Jawa Barat.

Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tutur dia, perusahaan gula ini perlu mengoptimalkan kinerja serta memaksimalkan capaiannya.

Ia menyebutkan penguatan kinerja itu sudah ditunjukkan pada 2023, yakni PG Rajawali II telah membukukan penjualan sebesar Rp2,1 triliun.

Angka tersebut meningkat 42 persen dibandingkan tahun 2022 yang realisasinya sebesar Rp1,4 triliun.

Pertumbuhan penjualan, tambah dia, kemudian berdampak signifikan pada torehan laba bersih sebesar Rp68 miliar.

Bahkan, capaian ini mengalami peningkatan hingga 263 persen, karena pada 2022 perusahaan gula tersebut mengalami rugi bersih sekitar Rp42 miliar.

“Saat ini, kinerja perusahaan gula yang berpusat di Cirebon semakin membaik.”

“Seiring berbagai pembenahan dan inovasi di sektor on farm dan off farm yang telah dilakukan,” ucap dia.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Infoemiten.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Harianjayakarta.com

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

WhatsApp Center: 08531555778808781555778808111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Bisa Turunkan Harga Rumah untuk Masyarakat
Belajar dari Masa Lalu untuk Inovasi Masa Depan, APPRI Luncurkan Buku ‘Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa’
Harga CPO Naik Akibat Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok
Peluang Pasar Baru untuk Komoditas Udang dari Indonesia, Yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Australia
Berkat Pemberdayaan BRI, Kelompok Petani Durian di Pekalongan, Jawa Tengah Makin Berkembang
Soal Regulasi Legalisasi Ekspor Produk oleh Menteri Perdagangan, Begini Tanggapan Pelaku Usaha Tanaman Kratom
Dukung Ketahanan Pangan, Paya Pinang Raya Group Inisiasi Padi Gogo sebagai Tanaman Sela di Program PSR
Termasuk Konflik Sosial dan Agraria, Bengkulu Ungkap Alasan Perkebunan Besar Dilarang Masuk Pulau Enggano
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 07:51 WIB

Penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Bisa Turunkan Harga Rumah untuk Masyarakat

Kamis, 7 November 2024 - 14:33 WIB

Belajar dari Masa Lalu untuk Inovasi Masa Depan, APPRI Luncurkan Buku ‘Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa’

Jumat, 1 November 2024 - 13:45 WIB

Harga CPO Naik Akibat Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok

Selasa, 29 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Peluang Pasar Baru untuk Komoditas Udang dari Indonesia, Yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Australia

Jumat, 25 Oktober 2024 - 11:30 WIB

Berkat Pemberdayaan BRI, Kelompok Petani Durian di Pekalongan, Jawa Tengah Makin Berkembang

Selasa, 17 September 2024 - 10:46 WIB

Soal Regulasi Legalisasi Ekspor Produk oleh Menteri Perdagangan, Begini Tanggapan Pelaku Usaha Tanaman Kratom

Selasa, 10 September 2024 - 13:44 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Paya Pinang Raya Group Inisiasi Padi Gogo sebagai Tanaman Sela di Program PSR

Senin, 2 September 2024 - 11:17 WIB

Termasuk Konflik Sosial dan Agraria, Bengkulu Ungkap Alasan Perkebunan Besar Dilarang Masuk Pulau Enggano

Berita Terbaru