MEDIAAGRI.COM – Produksi daging sapi dan kerbau yang bersumber dari peternakan dalam negeri, masih belum mencukupi memenuhi kebutuhan konsumsi nasional setahun.
Karenanya perlu dilakukan beberapa langkah strategis dalam peningkatan produksi dan produktivitas peternakan di Indonesia.
Kepala Badan Pangan Nasional/National (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (23/5/2024).
Arief mengemukakan hal itu saat sesi pertemuan bersama Duta Besar RI untuk Swedia Kamapradipta Isnomo di Stockholm, Minggu (19/5/2024) waktu setempat.
Baca Juga:
Desa Ujung Tombak Kemandirian Pangan, Bapanas: Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Lumbung Pangan
Di Momen Kick Off Hari Desa, Mentan Amran Ajak Kades Seluruh Indonesia untuk Jaga Ketahanan Pangan
Harga Pokok Pembelian Gabah Rp6.500 per Kilogram, Wementan Sudaryono: Jangan Sampai Dibeli Murah
Arief mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Swedia, bersama segenap delegasi berdiskusi mengenai berbagai isu dan dinamika di sektor pangan
Baca artikel lainnya di sini : BI Rate Tetap 6,25 Persen untuk Perkuat Stabilitas dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi dari Dampak Global
Mereka concern terhadap peluang pengembangan peternakan Tanah Air salah satunya dapat dilakukan dengan transfer knowledge dan Tekhnologi dari Swedia.
“Kita pahami produksi daging sapi dan kerbau yang bersumber dari peternakan dalam negeri, masih belum mencukupi memenuhi kebutuhan konsumsi nasional setahun.”
Baca Juga:
Pemerintah Pastikan akan Atur Pola Intervensi Stabilisasi Pangan, Demi Jaga Momentum Panen Raya
Serap Hasil Panen Jagung, Mentan Andi Amran Sulaiman Minta Perum Bulog Ambil Langkah Krusial
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Soroti Serapan Gabah di Sumsel Anjlok dan Terendah di Indonesia
Baca artikel lainnya di sini : Polsi Serahkan 11 Tersangka Kasus Rumah Produksi Film Porno ke Kejari Jaksel: Salah Satunya Siskaee
“Untuk itu, peternakan Tanah Air harus kita dorong dan dukung, dapat berupa dengan peningkatan breeding dengan indukan kualitas terbaik.”
“Dan bekerjasama untuk transfer knowledge dan tekhnologi misalnya dengan peternakan Swedia disini,” beber Arief.
Lebih lanjut, peningkatan kualitas breeding dengan indukan kualitas terbaik, dapat dilakukan dengan mendatangkan indukan yang berasal sari negara dengan iklim tropis menyerupai Indonesia.
Baca Juga:
Mentan Ajak Kapolda, Kapolres dan Kapolsek Percepat Swasembada dengan Gerakan Tanam Jagung Serentak
Pemerintah Serap Gabah dan Beras dengan HPP Baru, Jaga Pendapatan Petani dan Percepat Swasembada,
Ini agar indukan tidak sulit saat proses aklimatisasi.
Kemudian transfer knowledge dan tekhnologi dapat diwujudkan dengan kerja sama berskema joint operation/joint venture.
Indonesia perlu merangkul berbagai perusahaan peternakan yang dinilai kapabel, Swedia salah satunya.
Swedia sebagai negara yang memiliki sistem peternakan yang cukup mumpuni, Arief berharap dapat mendorong terbangunnya kerja sama Indonesia dengan Swedia.
Ini demi terbangun transfer pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas produsen lokal di Tanah Air.
Langkah strategis ini dapat dilakukan menyesuaikan dengan kebijakan yang mengusung prinsip mempermudah dan membangun iklim industri yang baik.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Harianinvestor.com dan Mediaemiten.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id