Menteri Erick Thohir Sebut ke Depan BUMN Pupuk dan dan BUMN Pangan akan Dijadikan Satu Ekosistem

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 6 Mei 2024 - 16:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri BUMN Erick Thohir di acara Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/4/2024). (Instagram.com/@erickthohir)

Menteri BUMN Erick Thohir di acara Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/4/2024). (Instagram.com/@erickthohir)

PANGANNEWS.COM – Jajaran pimpinan di Kementerian BUMN telah mempersiapkan Blueprint BUMN sampai 2034, yang berlaku hingga 10 tahun ke depan. Salah satunya memperkuat ekosistem.

Misalnya, pupuk dan pangan terpisah, ke depan akan dijadikan satu ekosistem, karena tidak mungkin bicara pangan tanpa membahas pupuk.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan hal itu di sela Family Gathering Kementerian BUMN di di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (5/4/2024).

“Di pupuk sendiri masih banyak kekurangan, yaitu sumber bahan baku. Kita juga bikin Blueprint.”

“Kalau kita mau menjadi produser pupuk nomor 5 bahkan nomor 3 di dunia, maka harus ada kepastian bahan bakunya.”

“Semuanya didetailkan agar pengganti kami semua sudah punya blueprint,” kata Erick.

Hal serupa juga dilakukan Erick adalah membahas anggaran BUMN tahun 2025, termasuk Penyertaan Modal Negara (PMN).

“Dengan demikian, siapapun pengganti kami nanti akan tahu bahwa ada pekerjaan yang sedang dilakukan sebelumnya,” kata Erick.

Tidak seperti saat dirinya masuk dan menjadi Menteri BUMN pada 2019, dirinya tidak mengetahui berapa besar PMN.

Akibatnya terjadi ledakan PMN pada 2020 dan 2021, salah satunya untuk infrastruktur.

“Pinjaman jangka pendek digunakan untuk proyek jangka panjang,” kata Erick.***

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Berita Terkait

Penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Bisa Turunkan Harga Rumah untuk Masyarakat
Belajar dari Masa Lalu untuk Inovasi Masa Depan, APPRI Luncurkan Buku ‘Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa’
Harga CPO Naik Akibat Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok
Peluang Pasar Baru untuk Komoditas Udang dari Indonesia, Yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Australia
Berkat Pemberdayaan BRI, Kelompok Petani Durian di Pekalongan, Jawa Tengah Makin Berkembang
Soal Regulasi Legalisasi Ekspor Produk oleh Menteri Perdagangan, Begini Tanggapan Pelaku Usaha Tanaman Kratom
Dukung Ketahanan Pangan, Paya Pinang Raya Group Inisiasi Padi Gogo sebagai Tanaman Sela di Program PSR
Termasuk Konflik Sosial dan Agraria, Bengkulu Ungkap Alasan Perkebunan Besar Dilarang Masuk Pulau Enggano
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 07:51 WIB

Penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Bisa Turunkan Harga Rumah untuk Masyarakat

Kamis, 7 November 2024 - 14:33 WIB

Belajar dari Masa Lalu untuk Inovasi Masa Depan, APPRI Luncurkan Buku ‘Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa’

Jumat, 1 November 2024 - 13:45 WIB

Harga CPO Naik Akibat Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok

Selasa, 29 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Peluang Pasar Baru untuk Komoditas Udang dari Indonesia, Yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Australia

Jumat, 25 Oktober 2024 - 11:30 WIB

Berkat Pemberdayaan BRI, Kelompok Petani Durian di Pekalongan, Jawa Tengah Makin Berkembang

Selasa, 17 September 2024 - 10:46 WIB

Soal Regulasi Legalisasi Ekspor Produk oleh Menteri Perdagangan, Begini Tanggapan Pelaku Usaha Tanaman Kratom

Selasa, 10 September 2024 - 13:44 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Paya Pinang Raya Group Inisiasi Padi Gogo sebagai Tanaman Sela di Program PSR

Senin, 2 September 2024 - 11:17 WIB

Termasuk Konflik Sosial dan Agraria, Bengkulu Ungkap Alasan Perkebunan Besar Dilarang Masuk Pulau Enggano

Berita Terbaru