PANGANNEWS.COM – Salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan harga bawang merah adalah terganggunya produksi di daerah sentra akibat curah hujan yang tinggi dan banjir.
Diketahui, daerah sentra produksi bawang merah antara lain adalah Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan, dan Pati.
Faktor kendala teknis situasi Lebaran 2024 juga memengaruhi harga bawang merah di sejumlah daerah sehingga mengalami kenaikan.
Kepala Satgas Pangan Polri Brigadir Jenderal Polisi Whisnu Hermawan menyampaikan hal itu kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/4/2023).
Baca Juga:
Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
“Menurunnya aktivitas produsen dalam situasi Lebaran menyebabkan pendistribusian terlambat,” kata Whisnu.
Whisnu yang juga Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim menyampaikan rencana tindak lanjut guna mengantisipasi kenaikan harga bawang merah.
Yakni mendorong percepatan pendistribusian bawang merah dari daerah sentra produksi ke daerah defisit stok bawang merah.
“Kami juga meminta agar Satgas Pangan Daerah melakukan pengecekan ke produsen bawang merah dan gudang penyimpanan di daerah sentra,” kata Whisnu.
Baca Juga:
Sambut Kuartal IV Tahun 2024, Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
Di Hadapan Pimpinan Negara G20, Presiden Prabowo Subianto Kembali Suarakan Perdamaian Palestina
Berdasarkan panel harga pangan dari Bapanas pada Rabu (24/4/2024), harga rata-rata nasional untuk bawang merah sebesar Rp53.240 per kilogram.
Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp79.520 per kilogram di Papua Tengah dan terendah Rp35.520 per kilogram di Kepulauan Riau
Berdasarkan data yang diperoleh, prognosa stok bawang merah pada April 2024 sebanyak 113.956 ton.
Sedangkan prognosa kebutuhan nasional pada April sebanyak 101.236 ton.
Baca Juga:
Perusahaan Teknologi Meta, TikTok, dan X Diminta Proaktif Basmi Praktik Judi Online di Indonesia
Perkembangan harga bawang merah rata-rata nasional, kata Whisnu, yakni sebesar Rp53 ribu per kilogram.
“Harga Rp53 ribu per kilogram itu 27,72 persen di atas harga acuan pembelian (HAP) sebesar Rp41.500 per kilogram,” kata Whisnu menerangkan.
Sementara itu, kondisi harga bawang merah di Pulau Jawa berkisar Rp54.649 per kilogram, menurun 0,98 persen dari harga sebelumnya sekitar Rp55.191 per kilogram.
Dari hasil pengecekan Satgas Pangan Polri, diperoleh data per tanggal 22 April 2024 pasokan bawang merah di 22 pasar induk sebanyak 519,9 ton.
Jumlah ini menurun 19,94 persen karena pasokan normal seharusnya 649,5 ton.
“Awal bulan Mei 2024 di daerah Nganjuk sudah memasuki masa panen sehingga dapat memperkuat stok kebutuhan nasional,” ujar Whisnu.***