INFOEKBIS.COM – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI meyakini pada 2024, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia akan terus menguat dan bertumbuh positif.
Direktur Digital Integrated Transaction Banking BNI Corina Leyla Karnalies menungkapkan hal tersebut didukung oleh sistem teknologi pembayaran yang semakin aman, lancar, dan andal.
“Dengan pencapaian transaksi digital di 2023 yang baik, kami meyakini bahwa pertumbuhan akan terus berlanjut pada 2024.”
“Dengan semakin berkembangnya sistem teknologi yang mampu memberikan keamanan serta kenyamanan bagi nasabah,” ujar Corina dalam siaran pers BNI yang diterima pada Senin 1 Januari 2024.
Baca Juga:
Selain Pupuk Masih Sulit Diperoleh, Peternak Sapi Perah Kota Batu Keluhkan Harga Susu Terlalu Rendah
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Lebih lanjut, Corina menjelaskan terdapat tiga faktor utama yang mendorong pertumbuhan transaksi digital di dalam negeri pada 2024.
Baca artikel lainnya di sini : Penghimpunan Dana Melalui Pasar Modal Capai Rp247,06 Triliun di Tahun 2023
Pertama yaitu bonus demografi. Jumlah penduduk di Indonesia saat ini didominasi oleh usia produktif, jumlahnya mencapai 69% dari total penduduk.
Penduduk usia produktif, yang meliputi generasi muda atau generasi milenial, memiliki karakteristik digital minded, digital savvy atau berteman baik dengan teknologi.
Baca Juga:
Sambut Kuartal IV Tahun 2024, Snapcart Ungkap Marketplace Pilihan Brand Lokal dan UMKM
Di Hadapan Pimpinan Negara G20, Presiden Prabowo Subianto Kembali Suarakan Perdamaian Palestina
Generasi ini bisa menjadi sumber talenta digital dan konsumen yang banyak menggunakan perangkat teknologi.
Lihat juga konten video, di sini: Sebanyak 331 Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Sementara, Dampak Gempabumi M 4.8 Sumedang, Jabar
Hal ini menurut Corina yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital.
“Bonus demografi ini adalah modal utama. Transaksi ekonomi digital akan tumbuh sangat besar,” ujarnya.
Baca Juga:
Perusahaan Teknologi Meta, TikTok, dan X Diminta Proaktif Basmi Praktik Judi Online di Indonesia
Faktor kedua yang menjadi pendorong bertumbuhnya transaksi digital yaitu infrastruktur teknologi yang semakin matang.
Hal ini terlihat dari jumlah pengguna smartphone yang mencapai 190 juta pengguna di Indonesia.
Pesatnya perkembangan teknologi inilah yang kemudian mengubah perilaku dan pola transaksi nasabah menjadi serbadigital.
Terakhir, Corina meyakini bahwa pesatnya transaksi digital di Indonesia juga tidak terlepas dari kolaborasi yang apik antara pemerintah, regulator, dan perbankan.
Menurutnya, kolaborasi tersebut berhasil menciptakan ekosistem ekonomi digital yang kondusif di tengah masyarakat.
Tidak hanya itu, infrastruktur teknologi juga terdistribusi merata ke setiap wilayah-wilayah di Indonesia.
“Kolaborasi pemerintah, regulator, dan kami sebagai perbankan itu sangat-sangat bagus, ini mendukung ke dunia digitalisasi,” pungkasnya, dilansir Info Publik.***