MEDIAAGRI.COM – Melalui hlirisasi kelapa sawit, Indonesia tak perlu lagi bergantung pada harga sawit internasional.
Karena nantinya bisa melakukan produksi sampai hilirisasi dari dalam negeri.
Sementara produk olahan yang dibuat dapat dipasarkan melalui berbagai market domestik.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (1/6/2024).
Baca Juga:
Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah, Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi
CSA Index Tumbuh Jadi 76,09 di Oktober 2024: Pelaku Pasar Optimis IHSG Akan Mencapai Level Tertinggi
“Sehingga bagi kita kalau minyak sawit dunia turun tentu tidak akan ada masalah.”
“Karena kita bisa jadikan produk olahan ini dipasarkan di dalam negeri,” ujar Amran.
Yang terpenting, menurut Mentan, baik pemerintah daerah maupun petani sama-sama menjaga perkebunan sawit agar terus berproduksi.
Jangan sampai, sawit yang sudah usang dibiarkan tumbuh tanpa ada perawatan atau penggantian.
Baca Juga:
Tingkatkan Produktivitas Pangan, Pemerintah Sedang Fokus Atasi Masalah Akses Air untuk Pertanian
Titik Soeharto Optimis Swasembada Pangan Dapat Diwujudkan di Era Presiden Prabowo Subianto
“Dan kami sudah beri bantuan replanting untuk 2.300 hektare. Kalau masih ada kita tambah dan itu kendali PSR (Peremajaan sawit rakyat) ada di tangan kita,” jelasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, Mentan berharap wilayah Papua dapat berkembang.
Sehingga masuk pada kategori mandiri pangan baik dari sisi perkebunan kelapa sawit maupun produksi pangan lainnya.
“Yang terpenting adalah bagaimana papua barat ini betul-betul mandiri pangan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.”
Baca Juga:
Kementan akan Bagikan Benih Gratis untuk Para Petani yang Lakukan Percepatan Tanam di Oktober 2024
Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024
Jokowi Dorong Lagi Masyarakat Minta Prabowo Lanjutkan Program Bantuan Beras 10 Kilogram Per Keluarga
“Bahkan kalau bisa mensuplai ke provinsi tetangga di Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya dan Papua induk,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mentan menilai bahwa Papua adalah daerah strategis karena memiliki lahan yang sangat besar.
Mentan juga telah meninjau rencana pabrik kelapa sawit di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, pada Jumat (31/5/2024).
Kabupaten Manokwari di Provinsi Papua Barat dinilai Mentan mampu menjadi contoh terbaik.
Dalam pengembangan hilirisasi kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
“Kalau mau hilirisasi harusnya lahan yang disiapkan 100 sampai 200 ribu hektare.”
“Dan kalau itu yang disiapkan maka kita bisa sampai mengolah minyak goreng.”
“Nah seperti itulah kita berpikir harus menuju ke sana supaya tidak bergantung pada impor,” kata Mentan.***