PANGANNEWS.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa bawang merah adalah komoditas pangan dengan tingkat inflasi bulanan tertinggi.
Yakni sebesar 30,75 persen month-to-month (mtm), pada April 2024 karena persediaan yang menurun di beberapa wilayah.
Selain bawang merah, tomat kembali mengalami inflasi sebesar 13,72 persen mtm.
Setelah sebelumnya mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut.
Baca Juga:
Temui Prabowo, Ini yang Dilaporkan Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menkeu Thomas Djiwandono
Komoditas tersebut pun menyumbang inflasi bulanan sebesar 0,04 persen.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan hal tersebut di Jakarta, Kamis (2/4/2025).
“Inflasi ini adalah yang tertinggi selama periode Januari 2021 sampai April 2024 untuk bawang merah,” ujar
Ia menyampaikan bahwa menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan sangat tinggi yang terjadi di wilayah utara Jawa Tengah menyebabkan banjir.
Baca Juga:
Berhasil Implementasikan Program FCPF Carbon Fund, Provinsi Kaltim Satu-satunya Daerah di Indonesia
Ajak Ribuan Pemuda Indonesia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk Bangunkan Lahan yang Tidur
Sehingga mengganggu produksi di wilayah sentra produksi bawang merah, seperti Brebes, Cirebon, Kendal, Demak, Grobogan dan Pati.
Dengan andil terhadap inflasi bulanan sebesar 0,14 persen, bawang merah merupakan satu dari enam komoditas pangan dengan andil inflasi tertinggi selama bulan lalu.
Sementara itu, tekanan inflasi bawang putih sudah mulai melandai dengan tingkat inflasi sebesar 5,51 persen mtm.
Dan andil terhadap inflasi April 2024 sebesar 0,02 persen, seiring dengan realisasi impor yang meningkat pada Maret 2024.
Baca Juga:
Proyek Suaka Margasatwa Danau Bian, PT Bio Inti Agrindo Gandeng Masyarakat Merauke, Papua Selatan
Amalia mengatakan bahwa tekanan inflasi komoditas daging ayam ras juga menurun dengan tingkat inflasi sebesar 0,84 persen mtm dan menyumbangkan inflasi bulanan sebesar 0,01 persen.
“Tekanan inflasi daging ayam ras juga berkurang sejalan dengan naiknya produksi komoditas tersebut.”
“Serta peningkatan produksi jagung pipilan kering pada Maret dan April 2024,” katanya.
Dua komoditas pangan lain yang turut mengalami inflasi selama April 2024 adalah ikan segar dan minyak goreng.
Dengan andil terhadap inflasi bulanan masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,01 persen.
BPS mencatat bahwa inflasi bulanan pada April 2024 mencapai 0,25 persen mtm.
Dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3 persen year-on-year (yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19 persen year-to-date (ytd).***