Bapanas Dorong Pengembangan Pusat Benih Nasional untuk Penguatan Ekosistem Pangan Terintegrasi

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 19 September 2024 - 11:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat melakukan panen raya padi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS), Subang, Jawa Barat. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat melakukan panen raya padi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS), Subang, Jawa Barat. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

MEDIAAGRI.COM – Pembangunan ekosistem pangan nasional mensyaratkan keterpaduan proses dari hulu hingga hilir yang dilakukan.

Dengan sinergi yang kuat bersama-sama dengan stakeholder terkait, demi perwujudan ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat.

Kebangkitan pangan nasional dapat diinisiasi berawal dari pembenihan padi yang berkualitas dan diiringi dengan proses lanjutan sampai tercapai hilirisasi yang ideal.

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) berupaya mencapai adicita itu dengan merangkul segenap stakeholder yang terkait.

“Kita mau mengembalikan kebangkitan pangan nasional itu dimulai salah satunya dari sektor benih.”

“Jadi benih itu sangat penting. Pak Soeharto itu tahun 1968 sudah menyiapkan pembenihan padi seperti ini.”

“Kita saat ini tinggal melakukan maintenance dan memperbaiki secara konsisten,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal itu saat melakukan panen raya padi di lahan PT Sang Hyang Seri (SHS), Subang, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024).

“Hari ini Badan Pangan Nasional bersama ID FOOD, SHS, Bulog, dan Pupuk Indonesia. Lalu ada akademisi beserta asosiasi AB2TI, HKTI beserta private sector.”

“Jadi inilah sinergisitas pentahelix. Semua terlibat di sini untuk membangun ekosistem pangan yang semakin progresif,” lanjutnya.

Dalam panen raya hari ini memperlihatkan peran yang saling melengkapi kebutuhan dan ketersambungan antar lini. ID FOOD dan SHS mampu mengoptimalkan aset lahannya.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Kemudian pemupukan dibantu Pupuk Indonesia yang menggunakan aplikasi teknologi drone. Mesin pemanen oleh CV Sandy Jaya.

Setelah panen pun, Perum Bulog siap sedia menyerap untuk penuhi target penyerapan beras dalam negeri.

“Cita-cita kami sebenarnya ingin mengembalikan SHS jadi pusat benih nasional. Di sini ada 3.200 hektar, sehingga sangat potensial untuk terus dikembangkan.”

“Apabila hulu sudah siap secara baik, kita juga perlu siapkan hilirnya dengan ada yang jadi standby buyer.”

“Kemudian ada penangkar di setiap daerah produksi, itu akan sangat menolong,” urai Arief.

Menurut Arief, di sisi hulu, penyiapan benih yang berkualitas untuk menghasilkan produksi yang baik.

Maka di sisi hilir penyerapan hasil produksi petani menjadi aspek krusial yang harus dipikirkan secara holistik.

Selaras dengan Arief, Direktur Utama PT SHS Adhi Cahyono Nugroho, dalam kesempatan yang sama mengatakan, kerja sama yang dilaksanakan saat ini merupakan piloting yang ke depannya akan terus ditingkatkan.

“Dari piloting ini ke depannya kita akan tingkatkan dan fokus ke perbenihan dan meningkatkan fungsi riset.”

“Kita hidupkan lagi SHS sebagai riset perbenihan yang nantinya akan menjadi pusat perbenihan nasional,” ungkapnya.

“Sekarang ini Alhamdulilah kita lakukan banyak transformasi, kita 100 persen offtake. 100 persen pengamanan dan bimtek secara reguler.”

“Kita lakukan juga one day payment. Saya kira ini juga akan bagus diterapkan di tempat yg lain,” tambah Adhi

Guru Besar IPB yang juga Ketua Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengungkapkan bahwa kesejahteraan petani harus menjadi fokus utama untuk mendorong peningkatan produksi.

“Kalau dilihat saat ini NTPP yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Kebijakan HPP cukup efektif dalam menopang NTPP selama ini.”

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

“Harapan kami, saya mengimbau bagaimana mempertahankan NTPP.”

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

“Kalau itu bisa kita lakukan, petani tersenyum, petani happy, kalau petani happy, mereka pasti akan berusaha dengan keras untuk meningkatkan produksi,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sadar Subagyo.

Dengan kebijakan penetapan HPP yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional, mendorong minat petani untuk terus menanam padi.

“Struktur perhitungan (penetapan HPP) yang disampaikan HKTI saat itu diterima Bapanas. Waktu itu kami tuntut biaya produksi harus dihitung dengan benar dan petani minimal menerima 30 persen. HPP terakhir berikan profit kira-kira 20 persen,” tambahnya.

Dalam panen padi ini, turut hadir Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparno beserta Anggota Dewan Pengawas Bulog, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.

Juga Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, serta segenap pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama lingkup Badan Pangan Nasional.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infomaritim.com dan Infofinansial.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarnews.com dan Sumateraekspres.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024
Hari Kesaktian Pancasila, Sudaryono: Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Hashim Djojohadikusumo Ungkap Alasan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman DIsayangi Prabowo Subianto
Terjunkan Ribuan Generasi Muda Bangun Cluster Pertanian Modern, Mentan Amran: Mau Kaya? Gabung di Sektor Pertanian
Wujudkan Pertanian Terpadu, Wamentan Sudaryono Gandeng PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa
Tanggapi Program Cetak Sawah Baru, GPII: Langkah Nyata Wujudkan Swasembada Pangan dan Kesejahteraan
Soal Indonesia Harus Cetak Sawah Baru, Begini Penjelasan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Pompanisasi Jadi Bukti Gerak Cepat Atasi Dampak Kekeringan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 20:17 WIB

Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman, Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024

Rabu, 2 Oktober 2024 - 11:28 WIB

Hari Kesaktian Pancasila, Sudaryono: Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati

Senin, 30 September 2024 - 15:07 WIB

Hashim Djojohadikusumo Ungkap Alasan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman DIsayangi Prabowo Subianto

Senin, 30 September 2024 - 14:15 WIB

Terjunkan Ribuan Generasi Muda Bangun Cluster Pertanian Modern, Mentan Amran: Mau Kaya? Gabung di Sektor Pertanian

Jumat, 27 September 2024 - 16:42 WIB

Wujudkan Pertanian Terpadu, Wamentan Sudaryono Gandeng PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa

Rabu, 25 September 2024 - 18:13 WIB

Tanggapi Program Cetak Sawah Baru, GPII: Langkah Nyata Wujudkan Swasembada Pangan dan Kesejahteraan

Rabu, 25 September 2024 - 13:01 WIB

Soal Indonesia Harus Cetak Sawah Baru, Begini Penjelasan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono

Selasa, 24 September 2024 - 09:54 WIB

Mentan Andi Amran Sulaiman Sebut Pompanisasi Jadi Bukti Gerak Cepat Atasi Dampak Kekeringan

Berita Terbaru