JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) untuk turut mengawasi penyerapan gabah.
Sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Wementan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar menegaskan jika ada harga gabah yang dibeli di bawah HPP, segera dilaporkan ke Kementerian Pertanian (Kementan).
“Kalau ada harga di bawah HPP Rp 6.500, segera laporkan kepada kami,” ungkap Wamentan Sudaryono.
Baca Juga:
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Champion Kementerian Pertanian Gerakkan Aksi Stabilkan Harga Cabai
Sudaryono menyampaikan saat beraudiensi dengan DPRD Provinsi Jawa Timur di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Wamentan Sudaryono menekankan bahwa kebijakan ini mendapat perhatian penuh dari Presiden Prabowo Subianto, yang sangat peduli terhadap kesejahteraan petani, terutama dalam hal harga gabah.
Oleh karena itu, Wamentan meminta semua pihak, termasuk DPRD yang juga memiliki fungsi pengawasan, untuk terlibat aktif dalam mengawal penyerapan gabah di lapangan.
“Ini sudah menjadi isu yang mendapat perhatian langsung dari Presiden, sehingga semua pihak harus terlibat,” tegasnya.
Baca Juga:
Harga Pangan Tetap Stabil pada Ramadan dan Idulfitri 2025, Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pasokan
Koperasi Desa Merah Putih Jadi Solusi Permanen untuk Stabilkan Harga Pangan, Ini Kata Mentan Amran
KPK Segera Eksekusi Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo Usai MA Putuskan Tolak Permohonan Kasasi
Menurut Wamentan Sudaryono, pemerintah kini tengah berfokus pada penyerapan gabah untuk menjaga stabilitas harga beras serta mewujudkan swasembada beras nasional.
Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan bahwa saat ini harga beras sudah stabil meski Indonesia tidak melakukan impor beras, berkat meningkatnya produksi dalam negeri.
“Januari-Februari biasanya harga beras mahal karena masih masa tanam. Tahun lalu harga naik dan kita impor beras.”
“Sekarang harga stabil, padahal kita tidak impor. Itu semua karena produksi kita yang meningkat,” jelasnya.
Baca Juga:
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Amran Sulaiman Bidik Sumsel Jadi 3 Besar Produsen Beras Nasional
Selain masalah harga gabah, Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyelesaikan beberapa tantangan yang dihadapi petani, yaitu bibit, irigasi, pupuk, dan harga gabah.
Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah memangkas 145 regulasi terkait distribusi pupuk subsidi, agar petani dapat lebih cepat mengakses pupuk.
“Tahun-tahun sebelumnya, pada bulan Februari petani belum mendapatkan pupuk subsidi.”
“Tapi berkat pemangkasan regulasi, sekarang petani sudah bisa langsung menebus pupuk dan menggunakannya untuk masa tanam,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah, mengungkapkan bahwa provinsi Jawa Timur memiliki peran strategis dalam produksi pangan nasional.
Pada tahun 2024, Jawa Timur berhasil menghasilkan 5 juta ton beras dan pada 2025 menargetkan produksi beras mencapai 7 juta ton.
“Kami berharap ada dukungan untuk pemenuhan kebutuhan pupuk dan alat-alat pertanian.”
“Dengan target baru ini, kami yakin dapat mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Anik.
Anik juga mengapresiasi kebijakan HPP gabah yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Ia berharap kebijakan ini dapat meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) serta membantu mewujudkan swasembada pangan tanpa bergantung pada impor.
“Kami mengapresiasi langkah Kementan dalam mencapai swasembada pangan juga sekaligus memastikan kesejahteraan petani.”
“Ini langkah menggembirakan untuk masa depan pertanian Indonesia,” pungkasnya.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan petani di seluruh Indonesia dapat memperoleh harga gabah yang adil dan mendukung tercapainya target swasembada pangan nasional.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Artikel di atas, sebelumnya telah dipublikasikan media online Mediaagri.com. Terima kasih
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Propertipost.com dan Harianekonomi.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 062.live dan Haiindonesia.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Harianbogor.com dan Kalimantanraya.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.